Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Psikoaktif
hindari pemberian obat-obatan dikhawatirkan akan ada interaksi dengan zat yang
digunakan pasien.
Apabila zat yang digunakan pasien sudah diketahui, obat dapat diberikan dengan dosis yang
adekuat
Sikap dan tata cara petugas membawakan diri merupakan hal yang penting khususnya bila
berhadapan dengan pasien panik, kebingungan atau psikotik menentukan atau meninjau
kembali besaran masalah penggunaan zat pasien
Tatalaksana
Intoksikasi Opiod
Atasi tanda vital (Tekanan Darah, Pernafasan, Denyut Nadi, Temperatur suhu
badan)
Berikan antidotum Naloxon HCL dengan dosis awal 0,04 mg secara iv, im, sc.
dosis awal ini dapat diulang sampai pasien merespon.
Beberapa penelitian melaporkan bahwa total dosis yang diberikan berkisar
antara 2-6 mg tergantung dari waktu paruh opioid yang digunakan.
Kontrol temperature;
Aritmia cordis, lakukan Cardiac monitoring; contoh untuk palpitasi diberikan
Propanolol 20-80 mg/hari (perhatikan kontraindikasinya)
Asamkan urin dengan Amonium Chlorida 2,75 mEq/kg atau Ascorbic Acid
8 mg/hari sampai pH urin < 5 akan mempercepat ekskresi zat.
Tatalaksana
Intoksikasi Ganja/Kanabis
Bila ada gejala ansietas berat: Lorazepam 1-2 mg oral, Alprazolam 0.5 - 1 mg
oral, Chlordiazepoxide 10-50 mg oral
Bila terdapat gejala psikotik menonjol dapat diberikan Haloperidol 1-2 mg oral
atau i.m ulangi setiap 20-30 menit
Tatalaksana
Intoksikasi Amfetamin dan zat yang menyerupai
Beri dosis rendah sedatif; Lorazepam 1-2 mg atau Haloperidol 5 mg oral, bila
gaduh gelisah berikan secara parenteral (i.m)
Tatalaksana
Intoksikasi Halusinogen
Intervensi Farmakologik:
•Pilihan untuk bad trip (rasa tidak nyaman) atau serangan panik
•Pemberian anti ansietas ; Diazepam 10-30 mg oral /im/iv pelan atau Lorazepam
1-2 mg oral
Terima Kasih