Вы находитесь на странице: 1из 15

TUGAS FATER RENAL DAN KARDIO

KELOMPOK 3 :
Question 1 :
• LW. is a 53- years old man with LDL-C of 200 mg/dL. he states that the
follows a low saturated fat diet and jogs 2 miles three times a week. He does
not smoke and has no family history of premature CHD. His high BP is
controlled with enalapril 10 mg/day (BP 134/88 mmHg). His fasting glucose
level is 80 mg/dL. He does not have hypothyroidism. His total cholesterol is
261 mg/dL, HDL-C is 45 mg/dL, LDL-C is 200 mg/dL and TG level is 80
mg/dL. No secondary or familial causes of his hypercholesterolemia are
evident, and his physical examination finding are normal. Is LW. a candidate
for cholesterol-lowering drug therapy?
Question 2 & 3 :
• The NCEP recognizes four drug categories for lowering LDL-C :
bile acid resins, cholesterol absorption inhibitors, niacin, and the
statins. Whic of these is preferred to treat LW. ?
• LW.'s provider decides to start therapy with 20 mg/day of
simvastatin. Several days after starting the drug, he played tennis
for the first time in several years. The next morning he
experiences new leg and arm pain. He had been warned that
statins can cause muscle damage. He does not complain of any
other effects since starting the drug. Could this be side effect of
simvastatin? Should he discontinue the therapy?
Question 4,5 & 6 :

• Was simvastatin a good choice for LW. ? Was the dose


appropriate?
• What role can supplemental fiber play in the treatment of
LW.?
• Is there a role for fish oil supplements is LW.'s treatment?
SOAP
Subjective Objective
Nama Pasien : Tuan LW. (53 tahun). TD : 134/88 mgHg
Pasien melakukan diet rendah lemak, LDL-C : 200 mg/dL (tinggi)
jogging 2 mil 3x seminggu, tidak HDL-C : 45 mg/dL (normal utk pria)
merokok, tidak ada turunan PJK, dan
TG : 80 mg/dL (normal)
tidak ada hipotiroid
Kolesterol total : 261 mg/dL
Keluhan : Nyeri pada kaki dan lengan
setelah melakukan olahraga dan Glukosa puasa : 80 mg/dL
konsumsi simvastatin Diagnosa utama pasien adalah
Riwayat pengobatan : Enapril 10 hipertensi dan kolesterol
mg/hari untuk TD dan simvastatin 20
mg/hari
Assesment
Medical Problem Subjective Objective Assesment
Hipertensi Tekanan darahnya tinggi TD : 134/88 mmHg Hipertensi yang diderita Tn
terkontrol dengan enalapril LW. sudah terkontrol
10 mg/dL dengan enalapril 10 mg/hari
sehingga dapat turun <
140/90 mmHg dan
penggunaan obat bisa
dilanjutkan agar tidak terjadi
rebound hypertension

Hiperlipid Pasien menyatakan LDL-C : 200 mg/dL (tinggi) Hiperlipid yang diderita Tn
mengikuti diet rendah HDL-C : 45 mg/dL (normal LW. diperkuat dengan
lemak dan jogging 2 mil tiga utk pria) kadar total kolesterol 261
kali seminggu. TG : 80 mg/dL (normal) mg/dL dan nilai LDL yang
Nyeri pada kaki dan lengan Kolesterol total : 261 tinggi yaitu 200 mg/dL.
setelah konsumsi mg/dL Penggunaan simvastatin
simvastatin 20 mg/hari dan Glukosa puasa : 80 mg/dL sudah tepat karena dapat
berolahraga untuk pertama menurunkan kadar LDL dan
kali setelah beberapa waktu meningkatkan kadar HDL
PLAN

1. Penggunaan enalapril 10 mg/hari tetap digunakan untuk


mengontrol TD dan mencegah terjadinya rebound
hypertension
2. Penggunaan simvastatin 20 mg/hari tetap dilanjutkan
untuk terapi hiperlipid atau dislepidemia yang diderita
3. Untuk mengatasi nyeri yang dirasakan Tn LW dapat
diberikan analgesik topikal seperti koyo atau balsem
Monitoring

• Tekanan darah
• Kadar kolesterol total, LDL, HDL dan TG
KIE

1. Menginformasikan kepada pasien cara penggunaan


obat simvastatin yang harus diminum malam hari
2. Menginformasikan kepada pasien untuk tetap
mengkonsumsi obat hipertensinya agar tekanan
darahnya tetap terkontrol.
3. Menginformasikan kepada pasien untuk tetap menjaga
diet rendah lemak dan mengkonsumsi serat untuk
membantu menurunkan LDLnya
Pertanyaan dan Jawaban
1. Apakah LW. seorang kandidat untuk terapi obat penurun kolesterol?
 Ya, karena Tn LW memiliki 2 faktor resiko tinggi untuk terjadinya PJK dimana Tn LW
memiliki kadar LDL > 190 mg/dL (sangat tinggi) yaitu 200 mg/dL dimana sangat jauh
dari kadar LDL normal (< 100 mg/dL), dan Tn LW juga memiliki riwayat hipertensi.
Berdasarkan kadar LDL Tn. LW dalam 10 tahun kedepan diperkirakan memiliki
kemungkinan mengalami PJK sebesar 10 sampai 20% sehingga merupakan
kandidat untuk terapi perubahan pola hidup dan terapi obat penurun kolesterol
2. NCEP mengakui empat kategori obat untuk menurunkan LDL-C: resin asam
empedu, inhibitor penyerapan kolesterol, niasin, dan statin. Manakah obat
yang lebih sesuai untuk terapi Tn LW. ?
 Dari keempat golongan obat tersebut yang paling sesuai adalah statin dimana
golongan obat ini dapat menurunkan kadar LDL 20% sampai 46% dengan dosis awal
dan 35% sampai 60 % pada dosis maksimal.
Lanjutan...
3. Mungkinkah ini efek samping dari simvastatin? Haruskah dia menghentikan
terapi?
 Tidak, kondisi nyeri yang diraskan oleh pasien dikarenakan dia bermain
tenis untuk pertama kalinya dalam beberapa waktu, sehingga dapat
memicu nyeri yang dirasakan karena mungkin sudah lama tidak bermain
tenis dan tidak melakukan pemanasan terlebih dahulu. Umumnya efek
samping penggunaan statin yaitu myalgia dapat terlihat setelah
penggunaan 1,3 bulan dengan penggunaan kombinasi dengan obat lain
yang dapat meningkatkan efek simvastatin.
 Tidak, jika pasien menghentikan penggunaan simvastatin justru akan
memperburuk kondisi dislipidemia yang dideritanya.
Lanjutan...
4. Apakah simvastatin pilihan yang tepat untuk Tn LW. ? Apakah
dosisnya sesuai?
Simvastatin merupakan pilihan yang tepat untuk Tn LW karena
kadar LDLnya sangat tinggi
Ya dosis simvastatin yang diberikan sudah sesuai yakni 20 mg/dL
5. Apa peran serat tambahan dalam pengobatan LW?
Penggunaan suplemen serat tambahan pada pasien diet lemak
dapat membantu penurunan kadar LDL biasanya sekitar 5%
meskipun asupan serat yang tepat lebih dianjurkan dari buah segar,
kacang-kacangan dan sayur.
Lanjutan...

6. Apakah ada peran suplemen minyak ikan untuk


perawatan LW.?
 Untuk kasus tuan LW, penggunaan suplemen minyak ikan tidak berefek
signifikan pada penurunan kadar LDL dan cenderung disarankan untuk
pasien dengan kadar TG yang > 500 mg/dL. Minyak ikan yang
mengandung omega 3 pada diet rendah lemak beberapa kali dalam
seminggu dikaitkan untuk menurunkan resiko PJK yang mengalami IM
sehingga disarankan untuk dikonsumsi oleh Tn LW mengingat pasien
memiliki 2 faktor resiko PJK dalam 10 tahun kedepan.
DAFTAR PUSTAKA

Koda-Kimble, M.A., Young, L. Y., Kradjan, W. A., Gulielmo,


B.J., Alldredge, B. K., and Corelli, R. L., 2013, Applied
Therapeutis: The Clinical Use of Drugs, Tenth edition,
Lippincott, Williams and Wilkins, USA
THANK YOU

Вам также может понравиться