Вы находитесь на странице: 1из 72

Pemicu 5

Meriana
405140242
LI 1
Anatomi Kelenjar Tiroid dan Paratiroid

https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjy-
r_YkIDYAhVMQI8KHdYxCKYQjRwIBw&url=http%3A%2F%2Fwww.sfgate.com%2Fhealth%2Farticle%2FThyroid-cancer-overdiagnosed-many-
researchers-say-5288892.php&psig=AOvVaw3AhLByHyyWdOi1Rzg7lD-I&ust=1513018851176106
https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwioob-
FkYDYAhWJpI8KHZwoBLQQjRwIBw&url=https%3A%2F%2Fhealthyfoodusa.com%2F5-things-need-know-thyroid-
cancer%2F&psig=AOvVaw3AhLByHyyWdOi1Rzg7lD-I&ust=1513018851176106
https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwj4td3DkYDYAhUL3Y8KHfhiC2wQjRwI
Bw&url=https%3A%2F%2Fwww.britannica.com%2Fscience%2Fthyroid-gland&psig=AOvVaw3AhLByHyyWdOi1Rzg7lD-I&ust=1513018851176106
https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwixzbe7l4DYAhVJuY8KHfeqAp0QjRwIBw
&url=https%3A%2F%2Fwww.dartmouth.edu%2F~humananatomy%2Ffigures%2Fchapter_50%2F50-11.HTM&psig=AOvVaw28indFsE-1YoJPr-
1n9LB2&ust=1513020529841022
LI 2
Histologi Kelenjar Tiroid dan Paratiroid

https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwje85GaloDYAhVMPo8KHca_DfMQjRwIB
w&url=https%3A%2F%2Fmyanatomymentor.com%2F2017%2F03%2F22%2Fcryders-endocrine-system-pituitary-thyroid-comparative-histology-
labeled%2F&psig=AOvVaw3AhLByHyyWdOi1Rzg7lD-I&ust=1513018851176106
https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwiDmaiAloDYAhWDro8KHdBMBC4QjR
wIBw&url=https%3A%2F%2Fcommons.wikimedia.org%2Fwiki%2FFile%3A1814_The_Parathyroid_Glands.jpg&psig=AOvVaw3AhLByHyyWdOi1Rzg7l
D-I&ust=1513018851176106
https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwj_jPL_mYDYAhVJo48KHZGUBOgQjRwIBw
&url=https%3A%2F%2Fwww.pinterest.com%2Fpin%2F545991154801191690%2F&psig=AOvVaw2RQ42v24enZAvlXkfHD0af&ust=1513021366033099
https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjKqcu4moDYAhXErY8KHd6UBfIQjRwIBw
&url=http%3A%2F%2Fwww.citethisforme.com%2Ftopic-ideas%2Fbiology%2FBiology%2520Bibliography-
20916610&psig=AOvVaw2RQ42v24enZAvlXkfHD0af&ust=1513021366033099
LI 3
Etiologi Kelenjar Tiroid dan Paratiroid
LI 4
Patologi Anatomi Kelenjar Tiroid dan
Paratiroid
LI 5
Sintesis dan Metabolisme Hormon Tiroid
dan Paratiroid.
https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwijoMap24HYAhVJPI8KHaJ6CxIQjRwIBw&url=h
ttp%3A%2F%2Fdrkmudry.com%2Fbasics-thyroid-health%2Ffactors-that-affect-thyroid-function-2%2F&psig=AOvVaw2T5F6Q6BZIxvDwpEJt-
7w2&ust=1513073062167087
https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwiXiaDG2oHYAhUKuY8KHQflAjkQjRwIBw&url
=http%3A%2F%2Fwww.pathwaymedicine.org%2Fthyroid-hormone-synthesis&psig=AOvVaw2T5F6Q6BZIxvDwpEJt-7w2&ust=1513073062167087
https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwiw0p3J3IHYAhWJLI8KHStUA1gQjRwIBw&
url=http%3A%2F%2Fslideplayer.com%2Fslide%2F10661844%2F&psig=AOvVaw2T5F6Q6BZIxvDwpEJt-7w2&ust=1513073062167087
https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwiQkbbU3YHYAhXFQo8KHZjOAtUQjRwIBw&
url=https%3A%2F%2Fbasicmedicalkey.com%2Fhormonal-regulation-of-calcium-and-phosphate-
metabolism%2F&psig=AOvVaw2PEIzGk5xvJSy7ss5njoC2&ust=1513073777866470
https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjUlbCz3oHYAhXFp48KHXikCy4QjRwIBw&url=
http%3A%2F%2Faccessmedicine.mhmedical.com%2Fcontent.aspx%3Fbookid%3D507%26sectionid%3D42540505&psig=AOvVaw2PEIzGk5xvJSy7ss5njoC2&ust
=1513073777866470
https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjY2qnj3oHYAhXMqo8KHeMVCtkQjRwIBw
&url=https%3A%2F%2Fopeni.nlm.nih.gov%2Fdetailedresult.php%3Fimg%3DPMC4436962_0103-0582-rpp-33-01-00104-
gf03%26req%3D4&psig=AOvVaw2PEIzGk5xvJSy7ss5njoC2&ust=1513073777866470
PTH and Calcitonin

https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwj6rNa334HYAhULMo8KHXiiDmEQjRwIBw&url
=https%3A%2F%2Farchive.cnx.org%2Fcontents%2F5f6b50a6-3b1b-49e9-bac4-90334ea7f255%402%2Fthe-thyroid-and-parathyroid-
glands&psig=AOvVaw2PEIzGk5xvJSy7ss5njoC2&ust=1513073777866470
https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwi6pLOX4IHYAhWIto8KHVUJAK4QjRwIB
w&url=https%3A%2F%2Fwww.easynotecards.com%2Fnotecard_set%2F18419&psig=AOvVaw2PEIzGk5xvJSy7ss5njoC2&ust=1513073777866470
https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwiyivnI4IHYAhVHPY8KHchtDaUQjRwIBw&url
=http%3A%2F%2Fanatomybody101.com%2Fhuman-endocrine-system-diagram%2Fhuman-endocrine-system-diagram-education-medicine-human-anatomy-
physiology-thyroid-parathyroid-hormones%2F&psig=AOvVaw2PEIzGk5xvJSy7ss5njoC2&ust=1513073777866470
LI 6
Definisi dan Epidemiologi kelainan kelenjar
Tiroid dan Paratiroid
 Penyakit tiroid adalah berbagai gangguan atau masalah yang terjadi
pada kelenjar tiroid. Kelenjar yang terletak di bawah jakun ini
bertugas mengatur berbagai sistem metabolisme dalam tubuh
sehingga perannya sangat penting bagi manusia.
 Gangguan paratiroid melibatkan penurunan fungsi kelenjar
paratiroid, yang merupakan kelenjar endokrin kecil yang terletak
di leher. Kelenjar ini bertanggung jawab untuk memproduksi
kalsitonin dan hormon paratiroid, yang memainkan peran utama
dalam mengatur kadar kalsium dalam darah dan sistem kerangka.
Dengan gangguan paratiroid, kelenjar tidak melakukan tugas-tugas
normalnya, hingga mempengaruhi kadar kalsium dalam darah dan
tulang.

http://www.alodokter.com/penyakit-tiroid
LI 7
Klasifikasi dan Etiologi kelainan Kelenjar
Tiroid dan Paratiroid
 Penyebab Penyakit Tiroid
 Kadar hormon tiroid yang terlalu tinggi atau terlalu rendah yang
terjadi dalam sebagian besar kasus penyakit tiroid, dapat dipicu
oleh berbagai faktor seperti:
 Masalah pada kelenjar hipofisis atau hipotalamus di otak.
 Kelenjar tiroid yang rusak, misalnya karena pajanan radiasi.
 Pengaruh obat yang mengandung litium (Li).
 Operasi pengangkatan kelenjar tiroid.
 Kadar iodin yang berlebihan dalam tubuh.

http://www.alodokter.com/penyakit-tiroid
 Jenis-jenis Penyakit Tiroid
 Penyakit tiroid yang umum ditemukan di antaranya adalah:
 Hipotiroidisme
 Hipotiroidisme adalah kondisi ketika jumlah hormon tiroksin yang diproduksi oleh
kelenjar tiroid terlalu sedikit, sehingga tubuh mengalami defisiensi. Kondisi ini lebih
sering dialami oleh wanita (terutama lansia di atas 60 tahun) dan memiliki gejala-gejala
umum seperti: konstipasi, kulit kering, lebih sensitif terhadap hawa dingin, kelelahan,
lemas, serta kenaikan berat badan tanpa sebab yang jelas.
 Hipertiroidisme
 Keadaan di mana kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan dalam
tubuh disebut hipertiroidisme. Penyakit ini umumnya ditandai dengan detak jantung
yang cepat atau tidak beraturan (dada terasa berdebar), penurunan berat badan yang
cepat, banyak berkeringat, gelisah, serta suasana hati yang cepat berubah.

http://www.alodokter.com/penyakit-tiroid
 Penyakit gondok
 Penyakit gondok adalah pembengkakan kelenjar tiroid yang terlihat sebagai
benjolan di leher. Apabila benjolan tersebut sudah menekan tenggorokan atau
kerongkongan, bisa terjadi perubahan suara, batuk, kesulitan bernapas dan
menelan.
 Nodul tiroid
 Nodul tiroid adalah benjolan padat atau berisi air yang terbentuk dalam
kelenjar tiroid. Benjolan ini dapat berupa tumor jinak atau kista, dan
jumlahnya juga bisa lebih dari satu. Nodul tiroid jarang menyebabkan gejala,
sehingga umumnya hanya terdeteksi saat penderitanya menjalani pemeriksaan
kesehatan umum. Namun apabila nodul yang tumbuh berukuran besar,
kondisi ini bisa menyebabkan kesulitan bernapas atau menelan.Terkadang
nodul tiroid dapat memproduksi hormon tiroksin sehingga menimbulkan
gejala hipertiroidisme.

http://www.alodokter.com/penyakit-tiroid
Diagnosis
 Diagnosis Penyakit Tiroid
 Proses diagnosis penyakit tiroid membutuhkan beberapa langkah
pemeriksaan yang mendetail. Jenis pemeriksaan tersebut meliputi
pemeriksaan darah, USG, pemindaian dengan isotop radioaktif, serta biopsi
melalui aspirasi jarum halus.
 Tes darah yang dianjurkan adalah evaluasi fungsi kelenjar tiroid. Pemeriksaan
ini berfungsi untuk mengukur kadar hormon tiroid dan TSH (thyroid-
stimulating hormone) guna menentukan kondisi hipertiroidisme atau
hipotiroidisme yang dialami oleh pasien.
 Dari pemeriksaan USG dan pemindaian isotop radioaktif, dapat diketahui
ukuran serta jenis benjolan yang dialami pasien. Sementara dengan biopsi
melalui aspirasi jarum halus dapat diketahui jenis sel yang ada dalam
benjolan.

http://www.alodokter.com/penyakit-tiroid
Tatalaksana
 Pengobatan Penyakit Tiroid
 Setelah mengetahui jenis penyakit tiroid yang dialami pasien, dokter akan menentukan tindakan pengobatan
sesuai dengan penyakit tersebut. Selain itu, penentuan pengobatan juga tergantung pada usia serta kondisi
kesehatan pasien.
 Terdapat tiga cara yang biasanya dilakukan dalam penanganan penyakit tiroid, yaitu pemberian obat-obatan,
terapi ablasi iodium radioaktif, dan/atau prosedur operasi. Terapi ablasi iodium biasanya dilakukan pada kasus
hipertiroidisme yang sulit terkontrol dengan pemberian obat-obatan
 Obat-obatan yang diberikan memiliki fungsi yang berbeda-beda, tergantung dari jenis penyakit tiroid yang
dialami. Fungsi obat-obatan dan terapi radioaktif umumnya adalah untuk:
 Menggantikan hormon tiroid dalam tubuh pada hipotiroid.
 Menurunkan produksi hormon tiroid dalam tubuh pada hipertiroid.
 Menghancurkan sel-sel tiroid.
 Pemberian obat-obatan juga ditujukan untuk mengatasi gejala lain yang timbul pada hipertiroidisme, seperti
detak jantung yang meningkat atau dada berdebar.
 Operasi yang biasanya dilakukan pada penyakit tiroid adalah operasi pengangkatan kelenjar tiroid atau
tiroidektomi. Prosedur ini bisa dilakukan untuk mengangkat kelenjar tiroid yang membesar atau benjolan yang
terdapat di dalam kelenjar.
 Sebagian besar penyakit tiroid tidak membahayakan penderitanya dan dapat dikendalikan melalui penanganan
medis. Tetapi jika dibiarkan, terdapat risiko untuk berkembang menjadi kanker tiroid yang dapat mengancam
nyawa.
Paratiroid
 Ada empat jenis gangguan paratiroid, yaitu:
 Hiperparatiroidisme primer, yang berarti bahwa baik
jumlah produksi hormon paratiroid dan kalsium tingkat
dalam tubuh yang tinggi
 Hiperparatiroidisme sekunder, yang berarti bahwa hanya
jumlah hormon paratiroid yang tinggi, sementara kadar
kalsium tetap pada jumlah yang normal
 Hipoparatiroidisme primer, yang berarti bahwa baik
jumlah produksi hormon paratiroid dan tingkat kalsium
dalam tubuh rendah
 Pseudohipoparatiroidisme, kadar kalsium dalam darah dan
tulang sangat rendah dan produksi hormon paratiroid
tinggi

https://www.docdoc.com/id/info/condition/gangguan-
kelenjar-paratiroid
Penyebab gangguan paratiroid
 Hiperparatiroidisme primer biasanya disebabkan oleh adenoma (tumor jinak yang tumbuh di struktur kelenjar) yang tumbuh dalam
satu atau lebih dari kelenjar paratiroid. Hal ini juga dapat disebabkan oleh hiperplasia (pembesaran kelenjar yang disebabkan oleh
peningkatan reproduksi sel, biasanya berhubungan dengan tahap awal perkembangan kanker) atau karsinoma (sejenis kanker) pada
kelenjar paratiroid. Dalam beberapa kasus yang sangat jarang, wanita hamil dapat mengalami hipertiroidisme primer.
 Hiperparatiroidisme sekunder, di sisi lain, sering disebabkan oleh gagal ginjal kronis. Hal ini karena pasien disfungsional atau gagal
ginjal tidak mampu untuk mengaktifkan vitamin D, yang menjaga tubuh membuang fosfat dalam kadar normal. Fosfat yang tetap
dalam tubuh menyatu dengan kalsium dan membentuk kalsium fosfat yang tidak bisa larut, dan secara dramatis mengurangi jumlah
kalsium yang beredar di dalam tubuh. Hiperparatiroidisme sekunder juga dapat disebabkan oleh kondisi yang menyebabkan
malabsorpsi zat gizi, seperti penyakit usus kecil dan pankreatitis kronis. Operasi bariatrik juga dapat menyebabkan masalah ini.
 Hipoparatiroidisme dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk yang berikut:
 Invasi autoimun dan kehancuran, dan dapat menjadi salah satu komponen dari sindrom autoimun polyendocrine
 Cedera pada kelenjar paratiroid, yang juga dapat terjadi dalam bentuk trauma setelah tiroidektomi atau bentuk lain
dari operasi leher
 Pengangkatan kelenjar paratiroid setelah operasi
 Kadar magnesium yang rendah dalam tubuh atau tidak cukupnya jumlah magnesium dalam makanan
 Kondisi genetik yang menyebabkan masalah dalam fungsi kelenjar paratiroid
 Hemochromatosis, suatu kondisi herediter yang menghasilkan garam besi yang disimpan dalam jaringan, yang juga
dapat menyebabkan menurunkan penyerapan kalsium dan sirkulasi dalam tubuh
 DiGeorge Syndrome, yang melibatkan tidak adanya bawaan dari kelenjar paratiroid. Hal ini sering terjadi dengan
bentuk-bentuk gangguan dan masalah endocrinal.
LI 8
Patofisiologi Kelainan kelenjar Tiroid dan
Para Tiroid
LI 9
Tanda dan Gejala Kelainan Kelenjar Tiroid
dan Paratiroid
 Gejala Utama Gangguan Paratiroid  Muntah
 Gejala juga dapat bervariasi tergantung pada apa yang  Mual
menyebabkan gangguan paratiroid. Berikut adalah tanda-
tanda umum dan gejala yang berhubungan dengan jenis  Gangguan pencernaan
gangguan yang dijelaskan di atas:  Pankreatitis akut
 Hiperparatiroidisme primer  Depresi
 Insipidus Diabetes, yang dapat melibatkan  Hilang ingatan
polidipsia (haus yang abnormal) dan poliuria
(jumlah dan frekuensi buang air kecil yang  Kelesuan
abnormal)  Igauan
 Batu ginjal  Psikosis
 Nefrokalsinosis, atau penyimpanan garam kalsium  Ataxia
yang abnormal di parenkim ginjal
 Gatal
 Cystica Osteitis fibrosa, yang menyebabkan patah
tulang dan nyeri di tulang  Terlihatnya kalsium dalam kornea sentral, atau
band keratopati
 Osteoporosis
 Penebalan otot jantung di ventrikel kiri
 Radang sendi
 Hiperparatiroidisme sekunder
 Osteomalasia, atau pelunakan tulang  Cacat tungkai
 Sembelit  Nyeri sendi
 Ulkus peptikum  Nyeri tulang
 Masalah dalam darah, sistem saraf, dan sistem
kekebalan tubuh
 Hipoparatiroidisme
 Masalah dengan konduksi saraf dan kontraksi otot
 Sebuah kesemutan di tangan, kaki, dan sekitar mulut
 Kejang parah dari tangan dan kaki
 Sakit kepala
 Insomnia
 Nyeri otot
 Nyeri perut dan kram
 Penyimpangan detak jantung Parah
 Kejang di bronkus, yang dapat menyebabkan kegagalan
pernapasan
file:///C:/Users/meri/Downloads/infodatin-tiroid.pdf
file:///C:/Users/meri/Downloads/infodatin-tiroid.pdf
file:///C:/Users/meri/Downloads/infodatin-tiroid.pdf
file:///C:/Users/meri/Downloads/infodatin-tiroid.pdf
file:///C:/Users/meri/Downloads/infodatin-tiroid.pdf
file:///C:/Users/meri/Downloads/infodatin-tiroid.pdf
file:///C:/Users/meri/Downloads/infodatin-tiroid.pdf
file:///C:/Users/meri/Downloads/infodatin-tiroid.pdf
file:///C:/Users/meri/Downloads/infodatin-tiroid.pdf
file:///C:/Users/meri/Downloads/infodatin-tiroid.pdf
LI 10
Diagnosis Kelainan Tiroid dan Paratiroid
LI 11
GAKI dan Tatalaksana KIE

file:///C:/Users/meri/Downloads/infodatin-tiroid.pdf
LI 12
Tatalaksana Farmakologi dan Nonfarmakologi
Hipotiroid
Hormon tiroid juga membantu regulasi pertumbuhan tulang
(bekerjasama dengan hormon pertumbuhan), sintesa
berbagai protein serta maturasi jaringan syaraf termasuk
otak.
Hormon ini sangat diperlukan untuk pertumbuhan
dan diferensiasi sel dengan baik.Pengaruh hormon tiroid
yang lain adalah meningkatkan kepekaan tubuh terhadap
katekolamin. Apabila kadar hormon tiroid dalam darah
terlalu rendah, sel akan kekurangan hormon sehigga terjadi
ganguan metabolisme, petumbuhan dan diferensiasi sel,
maupun aktifitas lain di dalam sel.

IPD UI
 Hipotiroid merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan
adanya sintesis hormon yang rendah di dalam tubuh.
 Berbagai keadaan dapat menimbulkan hipotiroid baik yang
melibatkan kelenjar tiroid secara langsung maupun tidak
langsung.
Penyebab
 penyebab yang paling sering dijumpai adalah:
 Penyakit Otoimun
 Pada beberapa orang, sistem imun yang seharusnya menjaga atau mencegah timbulnya
penyakit justru mengenali secara salah sel kelenjar tiroid dan berbagai yang disintesis di
kelenjartiroid, sehingga merusak sel atau enzim tersebut. Sebagai akibatnya hanya tersisa
sedikit sel atau enzim yang sehat dan tidak cukup untuk mensitesis hormon tiroid
dalamjumlah yang cukup untuk kebutuhan tubuh.Hal ini lebih banyak timbul pada wanita
dibanding pria.Tiroiditis otoimun dapat timbul mendadak atau timbul secara perlahan.
Bentuk yag paling sering dijumpai adalah tiroiditis Hashimoto dan tiroiditis atrofik
 Tindakan bedah
 Pasien dengan nodul tiroid, kanker tiroid atau morbus Basedow, yang menjalani tindakan
bedah mempunyai risiko untuk terjadinya hipotiroid. Apabila keseluruhan atau terlalu
banyakjaringan kelenjar yang diangkat maka produksi hormon yang diperlukan oleh tubuh
tidak lagi mencukupi. Bahkan apabila keseluruhan kelenjar diangkat maka akan terjadi
hipotiroid yang permanen.
 Hipotiroid Kongenital
 Beberapa bayi lahir dengan kelenjar tiroid yang tidak terbentuk
atau hanya memiliki kelenjar tiroid yang terbentuk sebagian.
Beberapa yang lain kelenjar tiroid terbentuk ditempat yang tidak
seharusnya (ektopik) atau sel-sel kelenjar tiroidnya tidak
berfungsi. gangguan produksi sehingga kebutuhan hormon
tiroid tidak tercukupi dan timbul hipotiroid.
 Tiroiditis
 lnfeksi tiroid oleh virus sering diikuti terjadinya proses peradangan kelenjar
tiroid. Pada awalnya akan terjadi peningkatan sintesis hormon, akan tetapi
sebagai akibat proses yang berlanjut akan terjadi kerusakan sel kelenjar yang
kemudian diikuti dengan penurunan sintesis hormon dan mengakibatkan
terjadinya hipotiroid
 Obat-obatan
 Amidodarone, litium, interferon alfa dan interlekin-2 dapat menghambat
sintesis hormon tiroid. Obat-obatan ini pada umumnya menimbulkan
hipotiroid pada pasien yang memiliki bakat genetik penyakit tiroid otoimun
 Kekurangan Asupan lodium
 lodium merupakan bahan dasar sintesis hormon tiroid. Kekurangan asupan
iodium akan berpengaruh terhadap sintesis hormon.
 Kerusakan Kelenjar Hipofise
 Tumor, radiasi, atau tindakan bedah dapat menimbulkan kerusakan
pada hipofisis. Bila hal ini terjadi maka sintesis hormon TSH (thyroid
stimulating hormone) yang memicu kelenjar tiroid memproduksi
hormon tiroid akan berkurang. Sebagai akibatnya akan terjadi
penurunan sintesis hormon tiroid.
 Pada penyakit sarkoidosis dapat terjadi penumpukan granuloma pada
kelenjar tiroid, sedangkan pada amiloidosis dapat terjadi penumpukan
protein amiloid pada kelenjar. Demikian juga pada hemokromatosis
dapat terjadi penumpukan besi pada jaringan kelenjar. Kesemuanya
akan menimbulkan gangguan pada fungsi kelenjar tiroid dalam
mensitesis hormon.
Patogenesis
 Tiroiditis Autoimun
 Pada tiroiditis Hashimoto, terjadi peningkatan inflitrasi limfosit kedalam jaringan kelejar
tiroid yang mengakibatkan terbentuknya inti "germina", dan metaplasia oksifil. Folikel
koloid tidak terbentuk dan terjadi fibrosis ringan sampai sedang.
 Pada tiroiditis atrofik terjadi proses fibrosis yang lebih banyak dengan lebih sedikit
inflitrasi limfosit dan tidak terbentuknya folikel tiroid.
 Faktor genetik dan lingkungan berpengaruh terhadap timbulnya tiroiditis otoimun.
 Tiroiditis otoimun banyak terjadi pada individu yang memiliki hubungan keluarga.
Polimorfisme HLA-DR, diketahui sangat terkait dengan tiroiditis otoimun seperti HLA-
DR3, DR4 dan DR5 pada kelompok kaukasia.
 Sedangkan polimorfisme sel regulator gen CTLA-4 diketahui mempunyai kaitan yang
tidak begitu nyata dengan terjadinya tiroiditis otoimun. Polimorfisme HLA-DR dan
CTLA-4diketahui bertanggung jawab
 Hipotiroid Akibat Defisiensi lodium
 lodium merupakan bahan dasar hormon tiroid, kekurangan asupan
iodium dalam jangka panjang akan mengganggu sintesis hormon.
Kekurangan iodium yang lama menimbulkan gondok endemik yang
sering diketemukan pada daerah dengan asupan iodium penduduk yang
kurang.
 Hipotiroid pada Pemberian lodium Dosis Besar
 Konsumsi iodium dalam jumlah yang besar akan menghambat proses
pengikatan iodium dengan tiroglobulin (proses binding), serta
menghambat pelepasan hormon tiroid dari dalam folikel. Gambaran
histopatologis pada kelainan ini adalah adanya hiperplasia yang berat. T4
bebas rendah dan TSH meningkat, dan kadar iodium urin sangat
meningkat.
 Hipotiroid Akibat Tindakan Bedah dan Terapi
 Hipotiroid yang terjadi sebagai akibat terlalu banyaknya sel
kelenjar yang terangkat akibat proses pembedahan ataupun
rusak akibat proses ablasi. Sebagai akibatnya tidak cukup
banyak sel'kelenjar tiroid yang tersisa yang mampu
memproduksi cukup hormon tiroid. Nekrosis sel kelenjar
tiroid akibat terapi akan terjadi secara bertahap dan
diperlukan waktu sekitar 6 sampai 18 minggu untuk
terjadinya hipotiroid.
 Hipotiroid Kongenital
 Hipotiroid yang terjadi pada pada bayi baru lahir dapat
berlangsung secara permanen atau sementara. Hipotiroid
kongenital yang permanen, ditandai dengan adanya perubahan
struktur, baik aplasia maupun hipoplasia atau terjadi perubahan
lokasi kelenjar tiroid (ektopik). disertai ganguan pada sintesis T4
(tiroksin) didapatkan pada 10-20% bayi baru lahir dengan
hipotiroid kongenital. Sedangkan resistensi TSHsebagai akibat
adanya kelainan pada reseptor tirotropin didapatkan pada sekitar
10% kasus hipotiroid kongenital.
Tanda dan Gejala
 Gejala yang terjadi pada orang dewasa berupa penurunan daya intektual, menurunnya
nada bicara, ganguan memori, letargi, rasa ngantuk yang berlebihan dan pada orang tua
terjadi demensia.
 Pada hipotiroid yang berat dapat menimbulkan koma mixedema yang disertai kejang
(ataksi serebral), penurunan pendengaran, suara yang berat dan serak dan gerakan yang
yang sangat lambat. Reflek fisiologis menurun dan pada rekam EEG menunjukkan adanya
perlambatan aktifitas dan hilangnya amplitudo gelombang alfa. Pada kulit, hipotiroid
menyebabkan terjadinya penumpukan asam-hialuronik yang akan merubah komposisi
jaringan dasar kulit ataupun jaringan lain. Oleh karena asam-hialuronik merupakan bahan
yang higroskopis, penumpukan materi ini akan menimbulkan peningkatan kandungan
cairan sehingga terjadi edema, penebalan kulit dan sembab pada wajah (myxedema).
 Pada penyakit tiroiditis Hashimoto, dapat disertai adanya pigmentasi kulit yang
menghilang (vitiligo) dan merupakan ciri dari kelainan kulit akibat proses otoirnun.
Nodul Tiroid
 selain istilah nodul tiroid sering digunakan pula istilah
adenoma tiroid. lstilah adenoma mempunyai arti yang lebih
spesifik yaitu suatu pertumbuhan jinak
Diagnosis
 Dewasa ini tersedia berbagai modalitas diagnostik untuk
mengevaluasi nodul tiroid seperti biopsi aspirasi jarum halus
(BAJAH; Fine Needle Aspiration Biopsy = FNAB),
ultrasonografi, sidik tiroid (sintigrafi; thyroid scan), dan CT
(Computed Tomography) scan atau MRI (Magnetic
Resormnce Imaging), serta penentuan status fungsi melalui
pemeriksaan kadar TSHs dan hormon tiroid. Langkahlangkah
diagnostik yang akan diambil dalam pengelolaan nodul tiroid
tergantung pada fasilitas yang tersedia dan pengalaman klinik.

Вам также может понравиться