Вы находитесь на странице: 1из 68

DASAR DASAR KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA & PENCEGAHAN


KECELAKAAN
TUJUAN SESSI
PADA AKHIR PEMBAHASAN SUBJEK INI PESERTA
AKAN DAPAT:
• MEMBEDAKAN ISTILAH BAHAYA, INSIDEN DAN
KECELAKAAN
• MENJELASKAN TEORI & KONSEP K3 VERSI
BIRD DAN HEINRICH
• MENJELASKAN PENYEBAB KECELAKAAN
• MENJELASKAN LANGKAH-LANGKAH
PENAGGULANGAN KECELAKAAN
Pengertian Dasar
ILO/WHO Joint Safety and Health Committee
Occupational Health and Safety is the promotion and
maintenance of the highest degree of physical, mental
and social well-being of all workers in all occupations; the
prevention among workers of departures from health
caused by their working conditions; the protection of
workers in their employment from risks resulting from
factors adverse to health; the placing and maintenance of
the worker in an occupational environment adapted to his
physiological and psychological equipment and to
summarize the adaptation of work to man and each man
to his job.
ILO dalam resolusinya menyatakan ada 3 prinsip dasar
K3, yaitu :
1. Work should take place in a safe and
healthy working environment
2. Conditions of work should be consistent with
workers well-being and human dignity
3. Work should offer real possibilities for personal
achievement, self-fulfilfment and service to
society
Pengertian Dasar
OSHA (Occupational Safety and Health Administration,
USA)
Occupational Health and Safety concerns the application
of scientific principles in understanding the nature of risk to
the safety of people and property in both industrial and non
industrial environments. It is multi-disciplinary profession
based upon physics, chemistry, biology and the behavioral
sciences with applications in manufacturing, transport,
storage, and handling of hazardous materials and domestic
and recreational activities.
Points of concern
1. Penerapan prinsip-prinsip sains (application of
scientific principles)
2. Pemahaman pola resiko (understanding the nature
of risk)
3. Ruang lingkup keilmuan K3 cukup luas baik didalam
maupun diluar industri
4. K3 merupakan multidisiplin profesi
5. Ilmu-ilmu dasar yang terlibat dalam keilmuan K3
adalah fisik, kimia, biologi, dan ilmu-ilmu perilaku
6. Area garapan: industri, transportasi,
penyimpanan dan pengelolaan material, domestik
dan kegiatan lainnya seperti rekreasi
Pendekatan K3

• Hukum
• Kemanusiaan
• Ekonomi
• Philosophy
UTAMAKAN KESELAMATAN
• Keilmuan
DAN KESEHATAN KERJA

7
Undang undang No 1 tahun 1970 Pendekatan K3

• Pendekatan Hukum
• K3 merupakan ketentuan perundangan .
Keselamatan Kerja

• K3 wajib dilaksanakan
• Pelanggaran thd K3 dpt dikenakan
sangsi pidana (denda/kurungan)
• Tujuan :
• Melindungi TK dan orang lain, asset dan
lingkungan hidup

8
Pendekatan K3

• Pendekatan Kemanusiaan
• Kecelakaan menimbulkan
penderitaan bagi sikorban/
keluarganya.
• K3 melindungi pekerja dan
masyarakat
• K3 bagian dari HAM

9
Pendekatan K3
• Pendekatan Ekonomi
• K3 mencegah kerugian
• Meningkatkan produktivitas

10
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Philosophy
Upaya atau pemikiran dan
penerapannya yang ditujukan untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan
baik jasmaniah maupun rohaniah
tenaga kerja pada khususnya dan
manusia pada umumnya, hasil karya
dan budaya, untuk meningkatkan
kesejahteraan tenaga kerja

11
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Suatu ilmu pengetahuan dan


Keilmuan penerapannya dalam upaya
mencegah kecelakaan,
kebakaran, peledakan,
pencemaran, penyakit akibat
kerja , dll

“ACCIDENT PREVENTION”
12
SAFE/AMAN adalah suatu kondisi
sumber bahaya telah ter-identifikasi
dan telah dikendalikan
ke tingkat yang memadai
13
Keselamatan (Safety)

• Mengendalikan kerugian dari kecelakaan


(control of accident loss)

• Kemampuan untuk mengidentifikasikan


dan menghilangkan (mengontrol) resiko
yang tidak bisa diterima (the ability to
identify and eliminate unacceptable risks)
Kesehatan (Health)

Derajat/tingkat keadaan fisik dan


psikologi individu (the degree of
physiological and psychological well
being of the individual)
TujuanK3
• Melindungi para pekerja dan orang lain di
tempat kerja
• Menjamin agar setiap sumber produksi
dapat dipakai secara aman dan efisien
• Menjamin proses produksi berjalan lancar
1. Safety Hazard 1. Health Hazard
• Mechanic • Physic
• Electric • Chemical
• Kinetic • Biologic
• Substances  Flammable • Ergonomics
 Explosive Accidental • Psychosocial
 Combustible release
 Corrosive
2. Konsekuensi  Minor 2. Konsekuensi
• Accident  Injuries  Mayor • Terpapar  kontak  penyakit
 Fatal mendadak, menahun, kanker dan
 Assets  Damage dampak terhadap masyarakat umum
(Prolonged Reaction)
• Mendadak, dramatis, bencana
(Sudden Reaction) 3. Konsentrasi kepedulian
3. Konsentrasi kepedulian
• Environment (bahan • Titik berat pd
pencemar) bahaya tersembunyi
• Process • Titik berat pd
• Exposure • Sepertinya kurang
• Equipment, facilities, kerusakan asset,
• Work hours urgent (laten)
tools fatality • PPE • Prinsip pendekatan
• Working practices • Sepertinya urgen
• Pendidikan • Pengkajian
• Guarding (bahaya mendadak)
• Karir jab. Sesuai kepaparan
• Pengalaman • Prinsip pendekatan
pendidikan • Utk
• Karir lapangan + • Pengkajian resiko
memperkecil
pelatihan • Utk memperkecil
kepaparan
resiko
FAKTOR-FAKTOR ANCAMAN
RESIKO KECELAKAAN KERJA

TENAGA
KERJA

KESEHATAN KESELAMATAN
PROSES

BAHAN ALAT

LINGKUNGAN
KEGAGALAN MANAJEMEN

FAKTOR MANUSIA

FAKTOR SITUASIONAL FAKTOR LINGKUNGAN

KECELAKAAN

KERUGIAN

* NEGARA
MATERI * MASYARAKAT NON MATERI
* PERUSAHAAN
* PEKERJA

LANGSUNG TDK LANGSUNG SOSIAL PSIKOLOG


* COST * SDM * KEMATIAN/CACAT * RASA AMAN
* PROPERTI * COMPANY IMAGE
* MARKET
“HAZARD”
Adalah sumber bahaya potensial yang
dapat menyebabkan kerusakan
(harm).

Hazard dapat berupa bahan-


bahan kimia, bagian-bagian mesin,
bentuk energi, metode kerja atau
situasi kerja.
Daftar Potensi Bahaya
Bahaya Lingkungan/tempat kerja berikut:
 Cuaca yang tidak mendukung (Hujan, banyak petir,dll)
 Luas Area kerja yang tidak sesuai (terlalu sempit,kondisi
tanah labil/tidak rata,terlalu sesak,dll)
 Adanya masalah sosial di sekitar lokasi pekerjaan (terkait
dengan keberadaan instalasi Perusahaan) yang dapat
menghambat pelaksanaan pekerjaan.

Pertimbangan terhadap bahaya Manusia (personil) berikut:


 Tidak memiliki kompetensi dan pengalaman
 Tidak siap melaksanakan pekerjaan (jasmani maupun rohani)
 Tidak menggunakan APD sesuai fungsinya.
 Cenderung berperilaku tidak aman (Unsafe Act).
Daftar Potensi Bahaya
Kelemahan Kepemimpinan dan/ atau Pengawasan:
– Pemahaman TOR pekerjaan kontrak dan tanggung jawab
– Terkait pelaporan yang tidak jelas atau bertentangan
– Penugasan yang tidak jelas atau bertentangan tanggung jawab
– Delegasi yang tidak tepat atau tidak cukup
– Penjelasan SOP/ Instruksi Kerja yang tidak memadai
– Perencanaan kerja yang tidak memadai
– Kurangnya pengetahuan pekerjaan pengawasan/ manajemen
lapangan
– Penyesuaian kualifikasi/ kompetensi individu dan pekerjaan /
kebutuhan tugas
– Pengukuran kinerja dan evaluasi yang tidak memadai dan evaluasi
Daftar Potensi Bahaya
Bahaya Peralatan Kerja berikut:
 Peralatan kerja tidak sesuai standard.
 Peralatan kerja tidak dipelihara/tidak dirawat.
 Jumlah peralatan kerja masih kurang
 Peralatan kerja sudah tidak laik operasi

Bahaya Prosedur Kerja/Instruksi Kerja:


 SOP/Instruksi Kerja tidak sesuai dengan pekerjaan (tidak up to date)
 SOP/Instruksi Kerja kurang dipahami oleh personil.
 SOP/Instruksi Kerja belum ada.
Daftar Potensi Bahaya
Bahaya Kondisi Lingkungan:
 Apakah ada kondisi yang berbahaya terhadap keselamatan atau
kesehatan?
 Apakah berada di lingkungan listrik bertegangan, cuaca berkabut,
mendung, petir, hujan, zat kimia berbahaya, gas beracun, asap atau
debu di daerah tersebut?
 Apakah cukup tersedia ventilasi untuk mengeluarkan udara yang
terkontaminasi?
 Apakah ada sumber panas atau dingin?
 Apakah jarak bebas tegangan memenuhi persyaratan?
 Apakah ada penerangan yang cukup untuk melihat pekerjaan secara
keseluruhan?
Daftar Potensi Bahaya
Bahaya Kondisi/ kontak yang mengakibatkan cedera:
 Apakah ada bahaya terpukul, dipukul, terjepit, tertimpa, tertindih atau hal
lainnya yang mengakibatkan kontak yang berbahaya terhadap suatu obyek?
 Dapatkah seseorang cedera akibat tersengat listrik, terpukul, terbelit oleh
bagian peralatan yang betegangan atau bergerak?
 Apakah ada seseorang yang bekerja di ketinggian?
 Apakah ada titik-titik yang bergerak di antara dua bagian/ alat yang bergerak,
seperti tali kipas dan rodanya?
 Apakah ada ruang kerja cukup? Berada pada daerah yang bebas dari
kebakaran? Bebas dari lalu lintas?

Bahaya Kondisi/ kontak yang mengakibatkan cedera:


 Apakah ada barang-barang, peralatan, air, lumpur, minyak, batu-batuan,
dsb. atau bagian-bagian yang dapat mencederai pada orang?
 Apakah sumber energi dikontrol dengan Lock Out dan Tag Out program?
 Apakah kontrol peralatan dilindungi?
Daftar Potensi Bahaya
Bahaya karena Kelelahan Pekerja:
 Dapatkah terjadi kelelahan yang disebabkan oleh mendorong, menarik, mengangkat,
membengkokkan, memutar atau dengan gerakan yang berulang?
 Apakah pegawai berada pada penempatan/ posisi tubuh yang baik?
 Apakah pekerjaan tersebut memerlukan pengangkatan yang berlebihan?
 Apakah gerakan tubuh pegawai memutar dan mengangkat berulang-ulang sewaktu
bekerja?
 Apakah ada pekerjaan yang cukup lama dan atau berulang-ulang yang tida boleh
berhenti?
Bahaya karena Tergelincir, Tersandung dan Terjatuh:
 Apakah ada potensi untuk jenis kecelakaan ini terjadi?
 Apakah ada tumpahan cairan atau bahan-bahan yang licin pada lokasi kerja?
 Apakah ada permukaan yang rendah atau di bawah?
 Apakah ada bahaya yang dapat tersandung di tempat kerja?
 Apakah daerah tersebut berada pada ketinggian?
 Apakah ada kemungkinan untuk jatuh pada level/ permukaan yang lain?
DEFINISI INCIDENT

Suatu kejadian yang tidak


diinginkan, bilamana pada
saat itu sedikit saja ada
perubahan maka dapat
mengakibatkan terjadinya
accident.
DEFINISI ACCIDENT

Suatu kejadian yang tidak


diinginkan berakibat cedera
pada manusia, kerusakan
barang, gangguan terhadap
pekerjaan dan pencemaran
lingkungan.
1969
Frank Bird
serious 1
Accident Ratio Study minor 10
1974/1975
James Tye Damage only 30
1 serious

3 minor Near misses


600
50 First aid
80 1 Major injury
Damage only

400 Near misses Minor injury


29
1931
Heinrich 300 No injury
accident
Loss Ratio

Birds Accident Ratio Study, 1996 BP Major Incident Ratio (2002)

HSE Executive Ratio Study


(1993)
Accident Ratio Dupont
Fatalities
Lost Time Injuries
Medical Treatment
First-Aid Cases

30.000
Unsafe Act
Unsafe Condition
Pencegahan Kecelakaan

Manual &
Procedures

Safety
Engineering Approach Human
Control Control

34
Strategi Pengendalian Kecelakaan

• Engineering Control (Standar Keteknikan)


• Human Control (Kompetensi SDM)
• Management Control (Penerapan SMK3)

35
Safe
Engineering Human
Control Control
Unsafe At-Risk
Risk Ass BBS
Condition Behavior
SWP
Procedures

Root Causes
Lack of
Mgt.
OSH
Management System
36
PRINSIP PENCEGAHAN KECELAKAAN

• MENINGKATKAN KESADARAN K3 MELALUI


• LANGKAH PROMOTIF PREVENTIF
• LANGKAH REFRESIF NON JUSTISIA

• LANGKAH REPRESIF JUSTISIA


• KEGIATAN SOSIALISASI
• PENYEMPURNAAN PERATURAN PERUNDANGAN
• REWARD & PUNISHMENT

37
DANGER

Merupakan tingkat bahaya dari


suatu kondisi dimana atau kapan
muncul sumber bahaya.
Danger adalah lawan dari aman atau
selamat.
AMAN (SELAMAT)

Aman (safe) adalah suatu


kondisi dimana atau kapan
munculnya sumber bahaya telah
dapat dikendalikan ke tingkat
yang memadai, dan ini adalah
lawan dari bahaya (danger).
“RISK”

risicare
“RISK”
Resiko adalah ukuran kemungkinan
kerugian yang akan timbul dari sumber
bahaya (hazard) tertentu yang terjadi.

Untuk menentukan resiko membutuhkan


perhitungan antara konsekuensi/ dampak
yang mungkin timbul dan probabilitas,
yang biasanya disebut sebagai
tingkat resiko (level of risk).
PENILAIAN RESIKO

Adalah pelaksanaan metode-metode untuk


menganalisa tingkat resiko, mempertimbang-
kan resiko tersebut dalam tingkat bahaya
(danger) dan mengevaluasi apakah sumber
bahaya itu dapat dikendalikan secara memadai
serta mengambil langkah-langkah yang tepat.
KEMUNGINANTERJADI
KEPARAHAN
SULITTERJADIJARANGSERING SEDANG
SERIOUS TINGGITINGGI RENDAHSEDANG
SEDANG TINGGIRENDAHRENDAHSEDANG
RINGAN
The Three Basic Causes
Poor Management Safety Policy &
Decisions Personal Factors Basic Causes
Environmental Factors

Unsafe
Unsafe Act Immediate Causes Condition

ACCIDENT
Personal Injury
Unplanned release of
Property Damage
Energy and/or
Hazardous material
Logika terjadinya kecelakaan
Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan
mata rantai sebab-akibat (Domino Sequence)

BASIC
LACK OF CAUSES INCIDENT
CONTROL IMMEDIATE
CAUSES LOSSES
( ILCI model - Bird & German, 1985 )

Lack of Basic Immediate


Incident Losses
Control Causes Causes

Inadequate
Program Personal Substandar
Factors Contact People
d Acts With
Inadequate Property
Standard Job Substandar Energy or Process
Factors d Substance
Inadequate (Profit)
Conditions
Compliance
Incident Squence - Birds

Pre-contact Contact Post-contact


Loss

P
E
M
E
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN

49
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN/KEBAKARAN
$1BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT
• Pengobatan/ Perawatan
• Gaji & kompensasi yg dibayar

$5 HINGGA $50 • Kerusakan peralatan


• Kerusakan produk dan material
BIAYA DALAM PEMBUKUAN: • Hambatan dan ganguan produksi
KERUSAKAN PROPERTI • Biaya legal hukum
(BIAYA YANG TAK • Biaya fasilitas dan perawatan gawat
darurat
DIASURANSIKAN) • Sewa peralatan
• Kehilangan Waktu untuk penyelidikan
$1 HINGGA $3 Biaya pemakaian pekerja pengganti / melatih
• Upah lembur
BIAYA LAIN YANG • Ekstra waktu untuk kerja administrasi
TAK DIASURANSIKAN • Berkurangnya hasil produksi akibat dari sikorban
• Hilangnya bisnis dan nama baik

50
Sistem: Manusia-Alat-Material-Tempat Kerja
P MANUSIA

KECELAKAAN
PRODUK/
TASK
JASA

EQUIPMENT
MATERIAL

M LINGKUNGAN
Kecelakaan terjadi dalam proses
KERJA interaksi antara PEME
E
LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB
LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR (Kontak)
PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR PERBUATAN <KEJADIAN> KECELAKAAN
PERORANGAN TAK AMAN KONTAK
ATAU
STANDAR & DENGAN
TAK SESUAI FAKTOR ENERGI KERUSAKAN
KONDISI
KERJA TAK ATAU YANG TAK
KEPATUHAN AMAN BAHAN/ ZAT DIHARAPKAN
PELAKSANAAN

THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL


Bird & German, 1985
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB TAK
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

• MANUSIA P
• PERALATAN E
KERUGIAN

• MATERIAL M
• LINGKUNGAN E
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB TAK
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

KONTAK 1. STRUCK AGAINST menabrak/bentur benda diam/bergerak


2. STRUCK BY terpukul/tabrak oleh benda bergerak
3. FALL TO jatuh dari tempat yang lebih tinggi
4. FALL ON jatuh di tempat yang datar
5. CAUGHT IN tusuk, jepit, cubit benda runcing
6. CAUGHT ON terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar
INSIDEN

7. CAUGHT BETWEEN terpotong, hancur, remuk


8. CONTACT WITH listrik, kimia, radiasi, panas, dingin
9. OVERSTRESS terlalu berat, cepat, tinggi, besar
10. EQUIPMENT FAILURE kegagalan mesin, peralatan
11. EVIRONMENTAL RELEASE masalah pencemaran
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

PERBUATAN TDK AMAN KONDISI TDK AMAN


1. OPERASI TANPA OTORISASI 1. PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK
2. GAGAL MEMPERINGATKAN
2. APD KURANG, TIDAK LAYAK
3. GAGAL MENGAMANKAN
4. KECEPATAN TIDAK LAYAK 3. PERALATAN RUSAK
5. MEMBUAT ALAT PENGAMAN SEBAB LANGSUNG 4. RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
TIDAK BERFUNGSI 5. SISTEM PERINGATAN KURANG
6. PAKAI ALAT RUSAK 6. BAHAYA KEBAKARAN
7. PAKAI APD TIDAK LAYAK
7. KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
8. PEMUATAN TIDAK LAYAK
9. PENEMPATAN TIDAK LAYAK 8. KEBISINGAN
10. MENGANGKAT TIDAK LAYAK 9. TERPAPAR RADIASI
11. POSISI TIDAK AMAN 10. TEMPERATUR EXTRIM
12. SERVIS ALAT BEROPERASI 11. PENERANGAN TIDAK LAYAK
13. BERCANDA, MAIN-MAIN
12. VENTILASI TIDAK LAYAK
14. MABOK ALKOHOL, OBAT
15. GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR 13. LINGKUNGAN TIDAK AMAN
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB K
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR TD
LANGSUNG

FAKTOR PRIBADI FAKTOR KERJA


1. KEMAMPUAN FISIK ATAU

SEBAB DASAR
1. PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN
PHISIOLOGI TIDAK 2. ENGINEERING
LAYAK 3. PENGADAAN (PURCHASING)
2. KEMAMPUAN MENTAL 4. KURANG PERALATAN
TIDAK LAYAK 5. MAINTENANCE
3. STRESS FISIK 6. STANDAR KERJA
ATAU PHISIOLOGI 7. SALAH
4. STRESS MENTAL PAKAI/SALAH
5. KURANG PENGETAHUAN MENGGUNAKAN
6. KURANG KEAHLIAN
7. MOTIVASI TIDAK LAYAK
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB TAK
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

LEMAHNYA PENGENDALIAN

1. PROGRAM TIDAK SESUAI


LACK OF CONTROL

2. STANDARD TIDAK SESUAI


3. KEPATUHAN TERHADAP STANDAR
PENGENDALIAN KERUGIAN

PRE CONTACT CONTACT POST


CONTROL CONTROL CONTACT
CONTROL
Subsitusi &
minimisasi Menerapkan
Pengembangan dan peninjauan sistem energi, Rencana
manajemen, pelatihan, penetapan barricade, Penanggulangan
program dan memeliharanya perbaikan Darurat
permukaan
objek
penyebab
PROGRAM/AKTIVITAS KE OPERASIONAL
FORKLIFT & OH CRANE

1. Mematuhi persyaratan SOP/IK


2. Penerapan Working Permit
3. Penyiapan dan penerapan Job Safety
Analysis
4. Pemeriksaan dan checklist peralatan
JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)
Ketentuan JSA
• Pendekatan struktural untuk mengidentifikasi
potensi bahaya dalam suatu pekerjaan dan
memberikan langkah-langkah perbaikan.
• Identifikasi bahaya harus mencakup: kecederaan,
kebakaran/ peledakan, kerusakan properti, gangguan
proses, pencemaran lingkungan.
• Formulir JSA harus mencakup sekurang-kurangnya
informasi pekerjaan, pihak-pihak yang terlibat,
langkah-langkah dasar pekerjaan, potensi bahaya,
dan rekomendasi tentang prosedur kerja aman.
LANGKAH-LANGKAH PENERAPAN JSA

1. Pilih pekerjaan yang akan dianalisa


2. Pecahkan pekerjaan menjadi langkah-langkah yang
logis
3. Identifikasi bahaya-bahaya dari setiap langkah kerja
4. Rekomendasi menghilangkan/ mengurangi bahaya/
resiko
5. Catat JSA dalam formulir standar
6. Laksanakan pekerjaan sesuai dengan JSA tsb.
LANGKAH PELAKSANAAN
Langkah 1
PILIH PEKERJAAN YANG AKAN DIANALISA
PEKERJAAN YANG MANA YANG MEMERLUKAN JSA?

• Pekerjaan dimana pengalaman lewat berpotensi terhadap


kecederaan, kebakaran/peledakan, terganggu proses,
pencemaran lingkungan
• Pekerjaan yang kritikal
• Pekerjaan baru
• Pekerjaan yang berubah
• Pekerjaan dimana terlibatnya personil baru melaksanakan
pekerjaan tersebut
LANGKAH PELAKSANAAN (Lanj.)

Langkah 2
PECAHKAN PEKERJAAN MENJADI LANGKAH-
LANGKAH YANG LOGIS
• Identifikasi langkah-langkah simple yang akan
dilakukan.
• Secara umum sebaiknya kurang dari 10
langkah.
LANGKAH PELAKSANAAN (Lanj.)
Langkah 3
IDENTIFIKASI SUMBER-SUMBER BAHAYA DARI SETIAP
LANGKAH KERJA.
Pertimbangan terhadap bahaya:
- Bahaya Fisik
- Bahaya Dari Cara Kerja Karyawan
- Bahaya Dari Perkakas dan Peralatan
- Bahaya Dari Lingkungan kerja
- Dll.
LANGKAH PELAKSANAAN (Lanj.)
Langkah 4
REKOMENDASI MENGHILANGKAN/ MENGURANGI BAHAYA/
RESIKO
Menerapakan prinsip hirarki pengendalian.

1 Elimination

2 Substitution

3 Engineering

4 Administrative

Personal Protective
5 Equipment
LANGKAH PELAKSANAAN (Lanj.)

Langkah 5
TINJAU ULANG JSA
Tinjau ulang JSA, harus dilakukan saat:
• Pekerjaan selesai dilaksanakan
• Sumber bahaya lain teridentifikasi
• Metode pelaksanaan perubahan
• Pekerjaan dilakukan kembali
TERIMAKASIH

Safety is
Everybody’s
Responsibility

Вам также может понравиться