Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Dicopy oleh:
ANTARIS FAHRISANI
1. INTRODUCTION
a. SOLAS INTERNATIONAL CONVENTION
b. ISM CODE
2. ISM CODE
a. PART – A :IMPLEMENTATION
CODE 1 TO CODE 12
b. PART – B : CERTIFICATION AND VERIFICATION
CODE 1 3 TO CODE 16
3. SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
a. SHIPPING COMPANY
b. ON-BOARD SHIP
4. SAFETY MANAGEMENT AUDITS
5. EVALUATION
1. BACKGROUND
2. SEAGOING EXPERIENCE
3. SHIP TYPE EXPERIENCE
4. SHORE EXPERIENCE
5. BASIC QUALIFICATIONS
6. RANK, CERTIFICATES
7. INSTRUCTOR EXPERIENCE
8. BEHAVIOUR AND ATTITUDE
9. UNDERSTAND INSTRUCTOR’S ROLE
10.MOTIVATION
11.ABLE TO MOTIVATE TRAINEES
12.ABLE TO DELIVER TRAINING
PERUBAHAN AZAS
a. AZAS TRADES FOLLOW THE SHIP
b. AZAS SHIPS FOLLOW THE TRADE
GENERAL CARGO (Dikapalkan kurang dari 2000 – 3000 ton
dengan kapal jenis MULTI PURPOSE, CONTAINERS, RORO)
a. LOOSE CARGO
b. CONTAINERIZED CARGO
c. PALLETIZED CARGO
d. PRE-SLUNG CARGO
e. LIQUID
f. REFRIGERATED CARGO
g. HEAVY & AWK WARK LOADS
BULK CARGO (Dikapalkan lebih dari 2000 – 3000 ton)
a. LIQUID CARGO
b. THE FIVE MAJOR BULK CARGO
- IRON ORE, GRAIN, COAL, PHOSPHATES, DAN BAUXITE
c. MINOR BULKS
- STEEL PRODUCTS, CEMENT, GYPSUM, SALT, SULPHUR,
SUGAR, WOOD CHIPS
Setiap 5 – 10 tahun
1965 = 1476 juta ton
1970 = 2605 juta ton
1980 = 3740 juta ton (tahun 1973 dan 1979 krisis minyak)
1990 = 4120 juta ton
2000 = 5885 juta ton
Tahun 2000
OIL = 2145 juta ton (36%)
MAJOR DRY BULK = 1285 juta ton (22%)
MINOR DRY BULK = 2451 juta ton (42%)
TOTAL = 5885 JUTA TON
2) KECEPATAN KAPAL
3) LAMANYA DI PELABUHAN
4) UMUR KAPAL
5) LOADING FACTOR
PETA KEKUATAN ARMADA DUNIA
1. SUEZ CANAL
Panjang perairan 101 mil menghubungjan PORT SUEZ di Red Sea dan PORT
SAID di Mediteranean Sea, dibuka 1869.
Dibandingkan jika melalui CAPE (AFRIKA SELATAN) adalah penghematan
jarak, SUEZ Canal bisa dilalui VLCC sampai 150.000 DWT.
Route Via CAPE Via SUEZ Penghematan
. PANAMA CANAL
Panjang 51 mil dengan 3 pintu LOCK yaitu GATUN, MIKA FLORES dan PEDRO
MIGUEL dari BALBOA (ATLANTIK) ke CRISTOBAL (PASIFIK).
Canal dibangun USA/Panama tahun 1903 dan dibuka 1914. Panama Canal
diserahkan ke Panama tahun 2000 dengan ukuran terbatas LOA = 274, 3 m,
Lebar 32,3 m dan draft = 12 m.
PENGEMBANGAN BARU SISTEM LINER
1. DIRECT CALL
A
B
C
D
2. HUB – SPOKE
A
B
C
D
PENGATURAN TEKNIS
DI BIDANG PELAYARAN
IMO ISO
- SOLAS - TECHNICAL STANDARDS
- MARPOL - QUALITY STANDARDS
- STCW - CLASSIFICATION SOCIETY
- ISM CODE - PORT STATE / FLAG STATE
-ISPS CODE
STRUCTURAL
FAILURE 7%
MECHANICAL
FAILURE 6%
DECK OFFICER
ERROR 30%
EQUIPMENT
FAILURE 9%
FLOODING OTHER
3% 8%
MACHINERY
FAILURE
7% COLLISION
36%
FIRE
7%
GROUNDING
25% CONTACT
14%
a. Ada perbaikan pada sekat kedap air di kapal penumpang, standar stabilitas,
pemeliharaan dan pelayanan dalam keadaan darurat, perlindungan terhadap
kebakaran, sekat tahan api dll.
b. Sertifikat keselamatan perlengkapan kapal barang dengan ukuran 500 GT
keatas mulai diperkenalkan, collision regulations juga direvisi yang
berhubungan dengan keselamatan navigasi, meteorologi dan patroli di
daerah es.
c. Satu Bab terpisah dimasukkan yang berhubungan dengan pengangkutan
muatan curah dan barang berbahaya termasuk EXPLOSIVES.
d. Telah terjadi perkembangan tentang hal komunikasi radio, sehingga
dijadikan Bab judul tersendiri yang memuat tentang radio telephony dan
radio telegraphy.
Pada tahun 1948 itu pada konperensi yang diselenggarakan di Geneva yang
diprakarsai oleh PBB ( UNO = United Nations ), disahkan satu konvensi tentang
pendirian IMCO ( Intergovernmental Maritime Consultative Organization ) yang
kemudian tahun 1982 menjadi IMO ( International Maritime Organization ).
4. Konvensi 1960
Konperensi SOLAS 1960 yang dihadiri delegasi dari 55 negara
anggota, adalah konperensi yang pertama kali diselenggarakan oleh
IMO.
Pada konvensi SOLAS 1960 telah direvisi beberapa ketentuan, antara lain
a. Pengawasan dan persyaratan untuk berbagai sourvey dan
sertifikat untuk kapal-kapal barang 500 GT keatas yang melayari
international voyages.
b. Setiap negara mengadakan penyelidikan-penyelidikan terhadap
kecelakaan dan memberikan informasi kepada IMO.
c. Beberapa ketentuan yang wajib dipenuhi oleh kapal penumpang,
mulai diberlakukan juga bagi kapal barang seperti mengenai
tenaga, penerangan darurat dan perlindungan terhadap bahaya
kebakaran.
Konperensi 1960 mengesahkan 56 resolusi dan salah satu resolusi
tentang IMDG (Internasional Maritime Dangerous Goods) Code.
5. Konvensi 1974
Konperensi SOLAS 1974 diselenggarakan di London tanggal 21 Oktober –
1 Nopember 1974 dan dihadiri oleh 71 negara.
a. Prosedur amandemen “TACIT ACCEPTANCE” mengatur bahwa
perubahan suatu Konvensi akan diberlakukan jika perubahan
(amandemen) diterima oleh 2/3 dari negara-negara peserta
Konvensi (CONTRACTING GOVERNMENTS).
Bab VIII SOLAS 1974 mengatur bahwa amandemen-amandemen terhadap
Bab II – Bab VIII dari Lampiran dianggap diterima dalam kurun waktu 2
tahun, kecuali amandemen tersebut ditolak oleh 2/3 negara atau negara-
negara yang jumlah armadanya 50% atau lebih dari tonase kotor (gross
tonnage) dunia.
b. Lampiran-lampiran (ANNEX) terdiri dari :
BAB IX
Apakah pada waktu itu ada petugas di darat / dermaga yang menjamin
bahwa “BOW DOOR” atau “RAM DOOR” telah tertutup rapat sebelum
meninggalkan dermaga?
PROSES PELAKSANAAN ISM CODE
1987 IMO membuat Resolusi NO: A 596 (15) tentang
“Guideline concerning Shipboard and Shore-based
management to ensure the safe operation of Ro-Ro
passenger ferries”
1993 IMO membuat Resolusi NO: 741 (18) dimana ISM Code
diadopsi.
CHAPTER IX
* 1 JULI 1998
- Kapal penumpang dan kapal Penumpang Kecepatan
Tinggi segala ukuran.
- Kapal GAS CARRIER, Oil Tanker, Chemical Tanker, Bulk
Carrier dan kapal Cargo lainnya berukuran 500 GT ke
atas.
* 1 JULI 2002
- Kapal-kapal barang lainnya termasuk MODU (MOBILE
OFFSHORE DRILLING UNIT) berukuran 500 GT ke atas
* Kapal berukuran di bawah 500 GT, diatur oleh FLAGSTATE.
6. BULK CARRIER adalah kapal yang dibuat dengan dek tunggal, top side
tank, hopper side tank di dalam ruang muat dan digunakan khusus
untuk membawa muatan barang curah termasuk type ORE CARRIER
dan Combination Carrier.
Safety Management System” harus dijaga sesuai dengan persyaratan ISM Code.
1. REGULASI
Pemerintah, 6 penanda
negara – VERIFIKASI
tanganDAN PENGAWASAN
Konvensi atas permintaan
negara lain atau organisasi lain yang ditunjuk pemerintah, akan
melakukan verifikasi periodik terhadap berfungsinya “Safety
Management System” kapal.
PART A: IMPLEMENTATION
1. General (Umum)
4. Designated Person(s)
Struktur Organisasi
(3) Verifikasi, Tinjau ulang
dan evaluasi (12)
Designated Person
(4)
Master (5)
Pengembangan
Rencana Operasi Analisa Non Conformity
kapal (7) kecelakaan dan kejadian
bahaya
Pemeliharaan kapal
(10)
Sumber daya dan
tenaga kerja (6)
Kesiapan menghadapi
Dokumentasi (11)
keadaan darurat (8)
SHIP ACCIDENT CAUSES
HUMAN HUMAN
NOT DISORDER
CAPABLE
TITANIC SOLAS
EXXON VALDES OPA 90
HERALD ENTERPRIZE ISM CODE
SAFETY MANAGEMENT CERTIFICATE
SHIP’S CERTIFICATE
3. PROVE IT
CODE I : DEFINITIONS
ELEMEN I : DEFINISI-DEFININSI
AUDIT
1. INTERVIEW
2. EXAMINATION – DOCUMENTS - PROCEDURES COMPLY WITH
3. OBSERVATIONS - WHETHER PROCEDURES HAVE BEEN FOLLOWED
OBJECTIVE EVIDENCE
Adalah informasi kuantitatif dan kualitatif, catatan-catatan atau pernyataan-pernyataan
yang benar mengenai keberadaan dan implementasi dari suaatu elemen Sistem
Manajemen Keselamatan (SMS), yang didasarkan pada pengamatan, pengukuran atau
pengujian dan dapat diverifikasi.
FINDING
Adalah suatu keadaan tidak dipenuhinya persyaratan-persyaratan
perusahaan, yang berada di luar dari apa yang diwajibkan untuk
sertifikasi ISM Code.
Suatu “finding” mungkin tidak akan menuntut suatu langkah tindakan
oleh perusahaan, namun dapat merupakan suatu catatan penting bagi
auditor di kemudian hari.
FORMAL SAFETY ASSESSMENT (FSA)
Adalah suatu proses penilaian akan resiko-resiko dan mengevaluasi
biaya-biaya dan keuntungan-keuntungan dari pilihan-pilihan yang
berbeda-beda untuk mengurangi resiko-resiko tersebut.
FSA terdiri dari 5 langkah:
IDENTIFIED OF HAZARDS
ASSESSMENT OF RISKS
RISK CONTROL OPTIONS
COST BENEFIT ASSESSMENT
RECOMMENDATION FOR DECISION MAKING
Definition of hazard
The word “hazard” means a situation with the potential to
threather human life, health, property or the environment.
INTERNATIONAL SAFETY MANAGEMENT (ISM) CODE
Adalah kodifikasi manajemen internasional untuk keselamatan operasi
kapal-kapal dan untuk pencegahan pencemaran yang telah diadopsi oleh
Majelis IMO dan mungkin dapat diadakan perubahan-perubahan oleh
Organisasi (IMO).
COMPANY
Adalah pemilik kapal atau organisasi lain manapun atau orang misalnya
manajer atau pencharter (bareboat charterer), yang dianggap
bertanggung jawab untuk pengoperasian kapal dari pemilik kapal dan
kepada siapa yang dianggap bertanggung jawab dimaksud, telah
menyetujui untuk mengambil alih semua tugas-tugas dan tanggung jawab
yang telah diamanatkan oleh Code.
ANNIVERSARY DATE
Adalah hari dan bulan dari setiap tahun yang berhubungan dengan
tanggal berakhirnya dari dokumen atau sertifikat yang relevan/terkait
SASARAN ISM CODE
POLICY
MANUAL
PROCEDURES
POLICY (KEBIJAKAN)
Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam membuat kebijakan
Sederhana dan jelas
Menjelaskan tujuan SMS dan strategi pelaksanaan, rencana
mencapainya dan menjaganya
Mengajak perbaikan yang terus menerus tentang kesadaran Safety
dan skill manajemennya
Ditandatangani oleh CHIEF EXECUTIVE
Direview secara berkala agar selalu relevan dan efektif
Berapa kebijakan Perusahaan
1. QUALITY POLICY
2. HEALTH, SAFETY & ENVIRONMENTAL PROTECTION POLICY
3. DRUG & ALCOHOL POLICY
4. PERSONNEL POLICY
IMPLEMENTASI
Pada saat membuat kebijakan, harus mempertimbangkan strategi
pelaksanaannya termasuk bagaimana cara yang terbaik untuk menjamin
bahwa semua karyawan mengerti tentang isi dan tujuan komitmen TOP
MANAJEMEN.
1. Jika organisasi yang bertanggung jawab terhadap operasi kapal adalah bukan
pemilik kapal, maka pemilik kapal harus melaporkan nama lengkap organisasi
tersebut kepada Negara bendera
1. Surat penunujukan dari SHIP OWNER kepada SHIP MANAGER untuk mengelola
kapalnya
Surat penunjukkan dikirimkan oleh SHIP OWNER kepada FLAG STATE
Copy surat penunjukkan diberikan kepada SHIP MANAGER dan MASTER
kapal
Bila ditelaah ISM code elemen 1 s/d 12, maka fungsi-fungsi yang diperlukan untuk
operasi kapal adalah :
1. Puncak pimpinan, biasanya President Director
2. Ship operation, biasanya Operator Manager
3. Ship maintenance, biasanya Technical manager
4. Ship supplies, biasanya Supply Manager
5. Ship crewing, biasanya Marine Personnel Manager
6. Shore based personnel, biasanya HR & GA Manager (Human
Resources & General Affair)
7. Ship insurance, biasanya Insurance Manager
8. Designated Person
9. Internal Auditor
Bentuk organisasi perusahaan (shore based personnel) sangat bervariasi satu
sama lain, sedangkan bentuk organisasi kapal cenderung sama dan mengacu
pada STCW 95 dan Safe Minimum Manning Certificate
Level of Competency untuk personil darat tidak dituliskan secara jelas dalam ISM
Code, jadi perusahaan menentukan sendiri, sedangkan level compelancy personil
kapal telah didefinisikan dengan jelas dalam STCW 95 dan SAFE MINIMUM
MANNING CERTIFICATE
.3 ALLOCATION OF RESOURCES
1. Support to designated person to carry out their duties
2. Review regularly to ensure there is enough resources (man, money, etc)
6.2 MANNING
1. Code ini mensyaratkan kepada perusahaan untuk menjamin
bahwa kapal diawali oleh pelaut yang berkemampuan/Qualified,
bersertifikat dan sehat sesuai dengan Standar Nasional dan
Internasional
2. Qualifikasi pelaut dijelaskandalam STCW code PART-A, Chapter I
Section A-I/1
NO LEVEL RESPONSIBLE PERSON
1 Management Level Master C/O, C/E & 2/E
2 Operational Level OTHER OFFICERS
3 Support level RATINGS
NO FUNCTIONS DEPATERMENT
1 NAVIGATION DECK
2 CARGO HANDLING & STOWAGE DECK
3 CONTROLING THE OPERATION OF SHIP DECK & ENGINE
& CARE FOR PERSONS ON BOARD
4 MARINE ENGINERING ENGINE
5 ELECTRICAL, ELECTRONIC & CONTROL ENGINE
ENGINERING
6 MAINTENANCE & REPAIR ENGINE
7 RADIO COMMUNICATION (GMDSS) DECK
3 FAMILIARIZATION
a. Familiarisasi berlaku bagi pelaut yang baru join ke kapal,
berdasarkan STCW 95 familiarisasi meliputi 2 hal, yaitu
1) Elementary Basic Safety Familiarization
- Komunikasi di kapal dalam hal Safety termasuk
informasi tentang safety, simbol, sign dan alarm
- Mengetahui apa yang harus dilakukan jika terjadi “MAN-
OVERBOARD”, kebakaran atau asap, dan tindakan
meninggalkan kapal
- Tempat dan penggunaan life jacket
- Menghidupkan alarm dan tempat pemadam kebakaran
- Mengambil tindakan awal bila terjadi kecelakaan manusia
- Buka-tutup pintu kedap air, bila terjadi kebakaran.
d. Passage planning
g. Harbour station
4. THE SHIP AT SEA
a. Bridge and engine room watchkeeping arrangement
d. Manoeuvring data
b. Pilotage
c. Harbor stations
g. Ballast
h. Helicopter operation
Pemeliharaan
Perusahaan harus menetapkan prosedur untuk menjamin bahwa
kapal dipelihara dengan baik dan untuk menjamin bahwa operasi
kapal aman dan bebas polusi
5. Umur Kapal
8. Maker/MANUFACTURER
Item-item yang harus ada di dalam menyusun prosedur pemeliharaan:
1. HULL AND SUPERSTRUCTURE STEELWORK
2. SAFETY, FIRE FIGHTING AND ANTI POLLUTION EQUIPMENT
3. NAVIGATIONAL EQUIPMENT
4. STEERING GEAR
5. ANCHORING AND MOORING EQUIPMENT
6. MAIN ENGINE AND AUXILIARY ENGINE
7. PIPELINES AND VALVES
8. CARGO LOADING/DISCHARGING EQUIPMENT
9. INERTING SYSTEMS
10.BILGE AND BALLAST PUMPING AND SEPARATOR SYSTEM
11.COMMUNICATION EQUIPMENT
12. WASTE DISPOSAL EQUIPMENT
13.FIRE, GAS AND HEAT DETECTION SYSTEM
FILOSOFI :
Manual dan prosedur yang telah ditetapkan untuk memberikan tata cara
pelaksanaan SMS harus dipertimbangkan sebagai ‘”Dokumen Hidup”.
Keberadaannya merupakan bagian dari sistem manajemen, manual dan
prosedur adalah bukan merukan sistem semata, tetapi justru merupakan
alat untuk menjalankan dan menjaga sistem.
Internal Audit
Accident,
Hazardous,
Occurences,
Experience
Corrective
Corrective
Action
Action Proposed
Implemented –
SMS Procedures
Bila prosedur corrective action telah dilakukan dengan baik maka LOOP tersebut
berhenti dan problem telah diselesaiakan. Tentunya pada saat mendatang
dikonfirmasikan kembali apakah corrective action tersebut dapat bekerja.
Complete audit trail tersebut akan memberikan bukti yang kuat bahwa SMS telah
dikelola dengan baik. Hal tersebut juga membuktikan bagaimana problem/NON-
CONFORMITY telah diidentifikasi baik melalui laporan atau audit yang sistematis,
telah dianalisa, di-review oleh manajemen dan corrective action yang diusulkan
telah dilaksanakan.
Cara Melaksanakan CODE 12
Untuk memenuhi Code 12 maka kita harus bisa menjawab pertanyaan
sebagai berikut:
12.1 SMS Audit
1. Apakah perusahaan mendokumentasikan prosedur untuk pelaksanaan internal
audit?
2. Apakah perusahaan menentukan “schedule internal audit’ termasuk kapal dan
departemen kantor darat?
3. Apakah prosedur internal audit mengidentifikasi kualifikasi seorang auditor?
4. Apakah scope dan purpose internal audit didefinisikan?
5. Apakah di dalam prosedur internal audit mensyaratkan auditor membuat
laporan secara tertulis?
6. Apakah di dalam prosedur internal audit berjalan atas dasar ”sampling system’?
7. Apakah prosedur intenal audit menekankan bahwa identifikasi non-conformity
adalah hal yang sangat penting?
8. Apakah non-conformity yang membutuhkan tindakan perbaikan telah dibuat?
9. Apakah prosedur internal audit mensyaratkan corrective action di “closed out”
pada jangka waktu tertentu?
10.Apakah prosedur internal audit mensyaratkan NON CONFORMITY dilaporkan
kepada manajemen kantor darat?
12.2 SMS Evaluation
1. Apakah perusahaan menetapkan bahwa prosedur review mensyaratkan
evaluasi pada hal-hal spesifik sebagai berikut:
a. Prosedur manajemen organisasi
b. Prosedur administrasi
c. Personil, termasuk tanggung jawab dan wewenangnya
d. Familiarisasi terhadap SMS Policy, prosedur dan instruksi
e. Kebutuhan tambahan familiarisasi atau ON THE JOB TRAINING
f. Penyimpanan dokumen dan rekord
2. Apakah perusahaan menetapkan prosedur untuk menjamin bahwa
“management review’ dilakukan atas dasar sebagai berikut:
a. Analisa kecelakaan, kejadian berbahaya dan non-conformity
b. Hasil audit
c. Rekomendasi dari class dan statutory survey
d. Updating system karena perubahan keadaan
Copy DOC harus ditempatkan di atas kapal, copy DOC tidak perlu dilegalisir
Copy interim DOC harus ditempatkan di atas kapal, sehingga Nakhoda dapat
menunjukkan kepada otoritas tertentu bilamana dilakukan verifikasi
2 Interim SMC akan diterbitkan, bila
a. Kapal baru di-delivery/diserahterimakan
b. Perusahaan mengambil alih tanggung jawab operasi kapal baru
c. Kapal berubah bendera
Untuk kasus khusus, Interim SMC dapat diperpanjang selama 6 bulan lagi
16.1 DOC SMC, INTERIM DOC, INTERIM SMC harus dibuat sesuai
dengan model yang ditetapkan oleh ISM Code (dalam lampiran ISM
Code)
Bila bahan yang digunakan bukan bahan Inggris atau Perancis,
maka teksnya harus diterjemahkan ke dalam salah salah satu
bahasa tersebut.
16.2 Tipe kapal diindikasikan dalam DOC dan Interim DOC
menggambarkan batasan operasi kapal yang terdapat di dalam
SMS perusahaan