Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
• Teori vaskular
– Vasokontriksi intrakranial di bagian luar korteks berperan dalam terjadinya migren
dengan aura.
– Pendapat ini diperkuat dengan adanya nyeri kepala disertai denyut yang sama dengan
jantung.
– Pembuluh darah yang mengalami konstriksi terutama terletak di perifer otak akibat
aktivasi saraf nosiseptif setempat.
– Teori ini dicetuskan atas observasi bahwa pembuluh darah ekstrakranial mengalami
vasodilatasi sehingga akan teraba denyut jantung.
– Vasodilatasi ini akan menstimulasi orang untuk merasakan sakit kepala. Dalam keadaan
yang demikian, vasokonstriktor seperti ergotamin akan mengurangi sakit kepala,
sedangkan vasodilator seperti nitrogliserin akan memperburuk sakit kepala.
Patofisiologi
Terapi non-medikamentosa
Terapi Abortif
– Para penderita migraine pada umumnya mencari tempat yang tenang dan gelap pada
saat serangan migraine terjadi karena fotofobia dan fonofobia yang dialaminya.
Serangan juga akan sangat berkurang jika pada saat serangan penderita istirahat atau
tidur.
Terapi profilaktif
– Pasien harus memperhatikan pencetus dari serangan migraine yang dialami, seperti
kurang tidur, setelah memakan makanan tertentu misalnya kopi, keju, coklat, MSG,
akibat stress, perubahan suhu ruangan dan cuaca, kepekaan terhadap cahaya terang,
kelap kelip, perubahan cuaca, dan lain-lain
– pasien diharapkan dapat menghindari faktor-faktor pencetus timbulnya serangan
migraine.
– dianjurkan untuk berolahraga secara teratur untuk memperlancar aliran darah.
Tatalaksana
Medikamentosa
• Terapi Abortif
– Sumatriptan subkutan dengan dosis 4-6 mg
– Zolmitriptan Dosis awal oral 5 mg
Tatalaksana
Terapi Profilaktif
• Beta-blocker :
– propanolol yang dimulai dengan dosis 10-20 mg 2-3x1 dan dapat ditingkatkan secara
gradual menjadi 240 mg/hari.
– atenolol 40-160 mg/hari
– timolol 20-40 mg/hari
• Antidepresan
• Amitriptilin 25-125 mg
• Antikonvulsan
• asam valproat 250 mg 3-4x1
Prognosis
• Dapat remisi dan menghilang secara utuh pada akhirnya, terutama
karena faktor penuaan/usia
• Penurunan kadar estrogen setelah menopause bertanggungjawab atas
remisi ini bagi beberapa wanita
• Walaupun demikian, migraine juga dapat meningkatkan faktor risiko
seseorang terkena stroke, baik bagi pria maupun wanita terutama
sebelum usia 50 tahun.
• Migrain dengan aura lebih berisiko untuk terjadinya stroke khususnya
pada wanita
• Selain itu, migraine juga meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
Terimakasih..
DAFTAR PUSTAKA
• Adams and Victor’s Neurology.
• Gilroy, J. Basic neurology. 3rd ed. Michigan: McGraw-Hill. 2000. p 123-
126.
• Srivasta S. Pathophysiology and treatment of migraine and related
headache. [Internet]; 2010 Mar 29 [cited 2010 Sept 15]. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/1144656-overview
• Katzung, Bertram. Basic and Clinical Pharmacology. 10th edition.
Boston: McGraw Hill.
• 2007. p 289
• Chawla J. Migraine Headache: Differential Diagnoses & Workup.
[Internet]; 2010 Jun 3 [cited 2010 Sept 15]. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/1142556-diagnosis
• CURRENT Diagnosis & Treatment in Family Medicine.