Вы находитесь на странице: 1из 22

Kromatografi Adsorpsi

Adsorpsi versus Absorpsi :

• Dalam absorpsi, satu senyawa penetrasi ke dalam


kumpulan senyawa yang lain.

• Adsorpsi adalah fenomena permukaan dimana


interaksi hanya terjadi pada permukaan suatu zat.
• Fase diam dalam kromatografi adsorpsi disebut "Adsorben"

• Kromatografi Adsorpsi adalah tipe kromatografi tertua.


Seperti yang dikerjakan Tswett.

• Ketika cairan digunakan sebagai fase gerak maka disebut


"Liquid-Solid Chromatography (LSC) contohnya TLC dan
HPLC

• Jika fase gerak berupa gas disebut "Gas-Solid


Chromatography (GSC) misal Gas Chromatography (GC).
Dalam kromatografi adsorpsi ada dua tipe gaya :

• Gaya tarik solut pada adsorben (Stationary


Phase).

• Gaya yang bekerja untuk mengeluarkan solut dari


adsorben untuk bergerak bersama fase gerak.
Gaya Tarik:

Dapat diklasifikasikan sebagai berikut sesuai dengan


kekuatannya :

• Dipole–dipole attraction: Ini adalah gaya tarik diantara


adsorben polar dan solut polar.

• Hydrogen bonding: Ini adalah tipe ikatan yang lebih lemah


dibanding ikatan kovalen. Ikatan Hidrogen terbentuk
diantara hidrogen gugus OH ( seperti pada silica) dan atom
electronegatif seperti Oksigen ,nitrogen dalam solut.
Ikatan Hidrogen
OH
Si O

R -C - OH
• Gaya Polarisabilitas (Dipole induce Dipole): Suatu
gaya yang muncul diantara adosrben polar dan
solut yang bisa dipolarisasi seperti pada molekul
aromatik.

• Ikatan Kovalen Lemah: Seperti yang terjadi selama


pembentukan kompleks

• Gaya Van der Waals: Gaya tarik Non polar muncul


diantara inti suatu atom dan elektron atom lain.
Gaya yang menyebabkan bergeraknya solut:

• Elution: Kecenderungan solut untuk terlarut dan bergerak


bersama fase gerak. Solven yang digunakan sebagai fase gerak
harus cukup mampu melarutkan solut agar bisa berkompetisi
dengan adsorpsi dari fase diam / adsorben. Jika solven yang
digunakan sangat kuat, maka solven akan mencuci (wash out)
semua solut bersama tanpa pemisahan. Solven yang sering
digunakan adalah Eter/ hidrokarbon / solven karbonil.

• Displacement: Pada kasus ini, molekul solven berkompetisi


dengan solut untuk berinteraksi dengan tempat adsorpsi pada
fase diam / adsorben. Kompetisi ini akan mengakibatkan solut
bergerak dengan kecepatan yang berbeda sehingga dapat
dipisahkan antara solut yang satu dengan solut yang lain.
• Deret Eluotropik (Elutropic Series) Solven:

Solven disusun dalam suatu urutan


berdasarkan kekuatannya dengan urutan yang
meningkat (ke atas) dari yang paling lemah ke
yang paling kuat.
Arrangement of polar groups Elutropic series of solvents
according to their binding to adsorbent (increasing strength)
-COOH carboxylic Light petroleum & Hexanes
-OH hydroxyl Cyclohexane
-NH2 amines Carbon tetrachloride
-CHO aldehydes Trichloro ethylene
-C=O ketones Toluene
-COOR esters Benzene
-OCH3 ethers Dichloromethane
-C=C- olifens Chloroform
Ethyl ether
Ethyl acetate
Acetone
n-Propanol
Ethanol
Methanol
Water
Tugas
• Gambar Struktur Solven mulai dari
sikloheksana sampai air yang tertera dalam
deret eluotropik !
Jenis Adsorben : ( Fase Diam)

Adsorben yang ideal harus memenuhi


persyaratan berikut :
• Tidak larut / Insoluble dalam fase gerak.
• Inert terhadap solut.
• Tidak berwarna terutama ketika bekerja dengan
campuran sampel yang berwarna.
• Memiliki ukuran partikel yang sesuai untuk
memberikan pemisahan yang baik dengan
kecepatan alir yang masih memungkinkan..
Contoh-contoh adsorben:
1- Silica gel - Silica - Silica acid:

• Adalah adsorben yang paling luas penggunaannya baik pada


kromatografi kolom maupun KLT. Silica gel disiapkan dengan
asidifikasi Natrium silikat menggunakan asam sulfat yang
diikuti dengan pencucian menggunakan air dan pengeringan.
• Sisi aktif dari silika gel adalah gugus hidroksil yang terikat
pada atom silikon “Gugus Silanol / Silanol groups" . Gugus ini
sejauh 5 0A dan membentuk ikatan hidrogen dengan solut.
Silica gel mencapai daya maksimumnya ketika dipanaskan
anatar 150 -250 0C untuk menghilangkan molekul air. Jika
silica gel mengandung molekul air, maka akan terjadi partisi
dan bukan adsorpsi. Pengecilan ukuran partikel akan
meningkatkan luas area dan akan meningkatkan daya
pemisahan..
Gugus Silanol pada Silica Gel

OH OH

Si---------O-------Si
Derivat silica gel:
Semua berbasis pada reaksi dengan gugus Si – OH ( Gugus Silanol)
untuk menutup gugus ini

1 - Re v e r s e d ph a s e s il ic a g e l ( RP ):
In this type a straight chain aliphatic groups are attached to the
OH of silica gel by silylation. RP silica gel are named according to
the length of the carbon chains.

C4 (RP4) C8 (RP8) C18 (RP18)

Si-O-Si–(CH2)3 –CH3 Si-O-Si-(CH2)7-CH3 Si-O-Si-(CH2)17-CH3


2- Cyano silica gel:

Si-O–Si –(CH2)3-CN

Si
2- Alumina:

• Aluminum oksida (Al2O3). Alumina diaktifkan


dengan memanaskan pada 400 0C semalaman.

• Keuntungan alumina: -
1- Kapasitas besar 2- Insoluble
3- Relatif inert 4- Mudah diperoleh
5- Proses Adsorpsi berbeda dari silica gel disebabkan
oleh muatan positif Al+++ dan pengaruh sisi basa
yang dengan mudah mempengaruhi polarisasi
senyawa. Baik untuk pemisahan senyawa aromatik
dari olefin.
Kerugian : -

• Tidak sesuai untuk senyawa basa yang labil

• Menyebabkan penataan ulang / rearrangement


dan ekspansi cincin pada molekul tak jenuh

• Bereaksi secara kimia dengan senyawa asam


• Jenis – jenis alumina :

1- Alumina Netral pH 7– 7.5.

2- Alumina Asam pH 4. Dibuat dengan mencuci


aluminum oksida dengan 2N HCl kemudian dengan
akuadestilata.

3 – Alumina Basa pH 10. Tipe ini dibuat dengan


mencuci dengan NaOH kemudian dengan
akuadestilata.
3- Charcoal:

• Ada dua tipe charcoal berdasarkan temperatur


untuk aktivasi:
1-Charcoal Non–polar disiapkan dengan aktivasi
pada 1000 0C dan aksinya dengan adsorpsi
melalui ikatan hidrogen dan gaya elektrostatik
2- Charcoal Polar disiapkan pada temperatur
rendah dan mengandung molekul air sehingga
aksinya melalui mekanisme partisi
4- Kieselguhr (Diatomaceous earth):
• Memiliki daya adsorpsi yang relatif rendah
Kromatografi Partisi / Partition
Chromatography

• Dikenal juga sebagai Liquid-Liquid Chromatography (LLC).


Jika fase geraknya berupa gas maka disebut Gas-liquid
Chromatography (GLC).

• Dalam LLC kedua fase (fase diam & fase gerak) adalah
cair. Kedua cairan harus immiscible (tidak saling campur).
Fase diam cair berupa lapisan tipis pada padatan
pendukung inert dan biasanya merupakan cairan yang
lebih polar (fase aqueous). Pemisahan terjadi karena
perbedaan koefisien partisi solut diantara kedua zat cair
tersebut..
• Contoh zat padat pendukungs:
1- Kertas Kromatografi 2- Serbuk Selulosa.
3- Kieselguhr . 4-Silica gel.

• Pendukung ini mendukung fase diam aqueous


dengan ikatan hidrogen
Reversed phase (RP) Chromatography:

• Pada RP, pendukung dimodifikasi untuk menahan fase


diam yang non polar dan fase gerak yang lebih polar.

• Reversed phase silica gel adalah suatu contoh fase diam


jenis ini seperti RP18 (C18) / RP 8 (C8).

• Kromatografi Partisi lebih baik dalam pemisahan


solut yang lebih polar yang mana solut polar
tidak mudah dielusi pada kromatografi berbasis
mekanisme adsorpsi.

Вам также может понравиться