Вы находитесь на странице: 1из 25

ANTIFUNGI

Viva Ratih Bening Ati

Anti Jamur
Infeksi yang disebabkan oleh jamur disebut mikosis. Infeksi jamur secara umum dibedakan menjadi infeksi jamur sistemik dan topikal (dermatofit dan mukokutan) Antijamur untuk infeksi sistemik : amfoterisin B, flusitosin, gol imidazol (ketokonazol,flukonazol, itrakonazol), kalium iodida Antijamur untuk infeksi topikal : griseofulvin, imidazol (mikonazol, clotrimazol), tolnaftat, nistatin, kandisidin, asam salisilat, asam undesilinat, haloprogin, natamisin.

Amfoterisin B
Merupakan hasil fermentasi dari Streptomyces nodosus Menyerang sel yang sedang tumbuh dan sel matang Bersifat fungistatik atau fungisidal tergantung dosis.

Efektif menghambat Histoplasma capsulatum, Cryptococcus neoformans, Candida, Blastomyces dermatiditis, Aspergillus.

Amfoterisin B
Mekanisme kerja : berikatan kuat dengan ergosterol yang terdapat pada membran sel jamur, sehingga menyebabkan kebocoran dari membran sel, bbrp bahan intrasel mhilang dan akhirnya sel malami kerusakan yg tetap. Farmakokinetik : sangat sedikit diserap melalui saluran cerna, diberikan secara IV, distribusi ke cairan pleura, peritoneal, sinovial dan akuosa, CSS, cairan amnion. Ekskresi melalui ginjal sangat lambat.

Amfoterisin B
Indikasi : mikosis sistemik seperti koksidioidomikosis, parakoksidiomikosis, aspergilosis, kandidiosis, blastomikosis, histoplasmosis, keratitis mikotik, endoftalmitis. Efek samping : demam dan menggigil, gangguan ginjal, hipotensi, anemia, efek neurologik (kejang), tromboflebitis. Penderita yang diobati amfoterisin B harus dirawat di rumah sakit, karena diperlukan pengamatan yang ketat selama pemberian obat. Perlu dilakukan analisis urin, px darah, px kalium, Mg, ureum & kreatinin plasma

Demam & mgigil pd awal pberian, berikutnya berkurang, atasi dg hidrokortison 25-50 mg
Flebitis berikan heparin 1000 unit k infus

Ggn faal ginjal : jk ureum & kretinin tggi kurangi dosis amfoterisin
Efek toksik ginjal dpt ditekan bl dikombinasi dg flusitosin Asidosis tubuler ringan & hipokalemia berikan suplementasi kalium Anemia normositik normokrompd pberian jangka lama

Amfoterisin B
Sediaan : injeksi dalam vial yang mengandung 50 mg, dilarutkan dalam 10 ml aquadest diencerkan dengan dextrose 5 % didapatkan kadar 0,1 mg/ml larutan.

Dosis : 0,3 0,5 mg / kg BB (efektif u/ semua infeksi jamur).


Pberian : 6 mgg, 3-4 bulan jk perlu Sediaan lain : cream, lotion, salep (3% amfoterisin)

Flusitosin
Spektrum antijamur sempit Efektif untuk kriptokokosis, kandidiosis, kromomikosis, aspergilosis. Mekanisme kerja : flusitosin masuk ke dalam sel jamur dengan bantuan sitosin deaminase dan dalam sitoplasma akan bergabung dengan RNA setelah mengalami deaminasi menjadi 5-fluorourasil. Sintesis protein sel jamur terganggu akibat penghambatan langsung sintesis DNA oleh metabolit 5fu.

Flusitosin
Farmakokinetik : diserap dengan cepat dan baik melalui sal.cerna, distribusi ke seluruh tubuh, ekskresi oleh ginjal. Pberian bsm mkanan & suspensi Al/Mg hidroksida serta neomisin mplambat absorbsi. Kadar puncak dlm darah stl 1-2 jam pberian Waktu paruh pd org normal 2,4-4,8 jam, tinggi pd bayi prematur & insufisiensi ginjal

Indikasi : kromoblastomikosis, meningitis (kombinasi dengan amfoterisin B) Efek samping : toksisitas hematologik (anemia, leukopenia, trombositopenia), gangguan hati, gangguan sal.cerna (mual, muntah, diare) Sediaan : kapsul 250 dan 500 mg. Dosis : 50 150 mg/kgBB sehari dibagi dalam 4 dosis, lakukan penyesuaian dosis pada penderita insufisiensi ginjal. Tx kombinasi u/ meningitis e.c cryptococcus : 100 mg/kgBB/hari flusitosin dg 0,3 mg/kgBB/hr amfoterisin B

Ketokonazol
Efektif terhadap Candida, Coccidioides immitis, Cryptococcus Neoformans, H. capsulatum, Aspergillus. Mekanisme kerja : berinteraksi dengan enzim P-450 untuk menghambat demetilasi lanosterol menjadi ergosterol yang penting untuk membran jamur. Farmakokinetik : diserap baik melalui sal. cerna. Distribusi : urin, kel.lemak, air ludah, kulit, tendon, cairan sinovial. Ekskresi melalui empedu, sebagian kecil ke urin. Indikasi : histoplasmosis paru, tulang, sendi dan jaringan lemak, kriptokokosis nonmeningeal (meningeal krg dianjurkan krn penetrasi krg baik), kandidiosis.

Ketokonazol
Absorbsi bkurang pd kondisi as.lambung meningkat & pberian bsama anti H2 or antasid

Efek samping : gangguan sal cerna (mual, muntah), efek endokrin (ginekomastia, pe libido, impotensi, ketidakteraturan menstruasi), peningkatan aktiv enzim hepar & kerusakan
Kontra indikasi : hipersensitif, ibu hamil (pd tikus tjd cacat jari2)& menyusui, peny hepar akut

Sediaan : tab 200 mg Pemberian per oral, bsama makanan u/ kandidiosis vagina : 2 tab (=400mg), 1x1 selama 5 hari

u/ infeksi lain : 1 tab per hr, lamanya tgt jnis jamur


Dosis anak : 5 mg/kgbb/hr

Flukonazol
Efek samping endokrin lebih kecil dibanding ketokonazol Mekanisme kerja : menghambat sintesis ergosterol membran sel jamur. Spesifisitas tinggi pd enzim2 sitokrom P-450

Farmakokinetik : diberikan oral dan IV, absorpsi baik ol sal.cerna, tdk dipengaruhi makanan, kadar puncak dlm plasma stl 0,5-1,5 jam pberian, ekskresi melalui ginjal.
Efk samping : lebih kecil dibanding ketokonazol, mual, muntah, kulit kemerahan, teratogenik.

Indikasi : meningitis cryptococcus (neoformans), mikosis intrakranial, kandidiasis sistemik (kandidemia & k.diseminata), kandidiasis orofaringeal & esofageal, kandidiasis vaginal Berguna utk mencegah relaps meningitis criptococcus pd pasien AIDS stl tx dg amfoterisin B. Efektif utk tx orofaringeal pada pasien ADIS KI : hipersensitif, wanita hamil,menyusui & anak dibawah 16 tahun tdk dianjurkan krn blm ada data yg jelas

Dosis & cara pemberian


Bentuk sediaan : kapsul 50 & 150 mg u/ per oral Dosis yg disarankan : 100-400 mg per hari Bentuk sediaan IV blm ada di Indonesia

Kandidiasis vaginal : dosis tunggal 150 mg

Meningitis criptococcus : H 1 400 mg, dilanjutkan 1x200-400 mg per hari. Lamanya 6-8 mggu Kandidemia atau kandidiasis lain : H 1 400 mg, dilanjutkan 200mg tiap hr. Dpt ditingkatkan 400mg per hr tgt respon. Lamanya tgt respon (K.orofaringeal 1x50 mg slm 7-14 hr)

Itrakonazol
Obat pilihan untuk blastomikosis Efektif untuk aspergilosis, kandidemia, koksidioidomikosis, kriptokokosis. Mekanisme kerja sama dengan gol azol lain Farmakokinetik : absorpsi baik melalui oral, ekskresi melalui ginjal. Efek samping : mual, muntah, kulit kemerahan, hipokalemia, hipertensi, edema dan sakit kepala.

Griseofulvin
Indikasi : Jamur yang menyebabkan infeksi jamur superfisial (dermatofit), ex epidermofiton, mikrosporum, tricofiton. Mekanisme kerja : obat ini masuk ke dalam sel jamur, berinteraksi dengan mikrotubulus (mganggu fx mikrotub) dalam jamur dan merusak serat mitotik dan menghambat mitosis Farmakokinetik : absorpsi baik bila diberikan bersama makanan berlemak tinggi,distribusi baik ke jaringan yang terkena infeksi, inducer P-450, metab di hepar, ekskresi melalui ginjal.

Griseofulvin
Efek samping : efek samping berat jarang terjadi, rx alergi : (demam, ruam kulit, leukopenia), toksisitas lgsg: (sakit kepala, mual, muntah, diare, hepatotoksik, fotosensitivitas) teratogenik & karsinogenik pd hewan coba. Sediaan : tablet berisi mikrokristal 125 mg dan 500 mg, suspensi 125 mg/ml. Dpt diberikan bsm antifungi topikal lain

Interaksi Obat Menurunkan aktivitas antikoagulan warfarin Barbiturat menurunkan aktivitas grieofulvin minduksi sistem enzim mikrosom

Penggunaan Klinis :
dermatofitosis berat pd kulit, kuku, rambut e.c Trycophiton rubrum

Nistatin (mikostatin)
Merupakan antibiotik polien. Dihasilkan o/ Strepmyces nursei Mekanisme kerja : berikatan dengan ergosterol pada membran sel jamur tjd ggn permeabilitas membran sel jamur & mek transpornya akibatny tjd kehilangan kation & makromolekul >> sel jamur mati. Farmakokinetik : hampir tdk diabsorbsi mell kulit, membran mukosa, or sal.cerna (semua yg msk dikeluarkan mell feses).

Efek samping : jarang ditemukan, mual, muntah, diare ringan (pd pemberian oral)
Indikasi : kandidiasis kulit, selaput lendir, dan saluran cerna. Paronikia, vaginitis, stomatitis topikal, jk gagal dg ketokonazol Bentuk sediaan : krim, salep, supositoria, suspensi/bubuk u/ inf kandida lokal. Diberikan sec topikal Dpt diberikan pd bayi, anak kecil, or org dg imunosupresan (DM, leukimia, tx kortikosteroid dosis tinggi)

Dosis & Pemberian


Dinyatakan dlm unit, setiap gr berisi 200 unit.

Pemakaian oral : tab 250 mg & 500 mg (250.000 & 500.000 unit)
Tab vagina : 100.000 unit diberikan 1-2 x/hr selama 14 hari Kandidiasis mulut & esofagus : 3-4x500.0001.000.000 unit dg cara ditahan dulu dlm mulut

Golongan imidazol non sistemik


Mikonazol, klotrimazol, ekonazol aktif secara topikal, jarang digunakan parenteral (toksik bl digunakan sistemik). Efek samping : iritasi, rasa terbakar. Mekanisme kerja, spektrum, distribusi sama dengan ketokonazol. Sediaan : Mikonazol krim 2 %, gel 2 %, klotrimazol krim 1 %.

Вам также может понравиться