Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Proses perengkahan panas (thermal cracking process) suatu proses pemecahan rantai hydrocarbon dari senyawa rantai panjang menjadi hydrocarbon dengan rantai yang lebih pendek dengan bantuan panas
bertujuan untuk mendapatkan fraksi minyak bumi dengan boiling range yang lebih rendah dari feed (umpannya).
Meghasilkan gas : LPG, gasoline (cracked naphtha), gas oil (cracked diesel), residue atau coke
Proses Coking merupakan proses yang menjadi semakin penting dengan semakin menurunnya kualitas minyak mentah dunia (semakin berat dan semakin banyak mengandung logam dan conradson carbon) .
Sumber utama dari umpan Delayed Coking Unit adalah reduced crude dari Vacuum Distillation Unit. Clarified oil yang merupakan produk dari Fluid Catalytic Crackers (FCC) dan thermal cracking tars dianggap sebagai komponen umpan yang juga penting yaitu untuk meningkatkan kualitas coke.
Tiga klasifikasi yang umum dari produk coke : 1. sponge (bunga karang), 2. honeycomb (sarang madu), dan 3. needle (jarum).
Aliran proses dapat dikelompokkan menjadi lima seksi yang berbeda: 1. Seksi coking 2. Seksi fraksinasi 3. Seksi konsentrasi gas 4. Seksi pembangkit steam 5. Seksi penanganan air dan blowdown (dipakai secara intermittent).
a. Seksi Coking
Seksi coking terdiri dari coking heaters (2 unit jika 1 train atau 4 unit jika 2 train), coke chambers (2 unit jika 1 train atau 4 unit jika 2 train), sebuah fasilitas injeksi anti foam, dan sebuah coke chamber condensate receiver. Bottom kolom fraksinasi (yang disebut sebagai combined feed karena terdiri dari fresh feed dan recycle liquid) ditarik oleh pompa bottom fraksinasi dan dialirkan ke coking heaters. Untuk mencegah kemungkinan penyumbatan (plugging) pada overhead line coke chamber, maka dialirkan HCGO quench yang diambil dari stream gas oil HCGO .
b. Seksi Fraksinasi
Seksi fraksinasi terdiri dari main fractionator, LCGO Stripper, HCGO stripper, charge surge drum, main fractionator overhead receiver, dan tanki cracked slop. LCGO ditarik dari LCGO accumulator dan dipompakan dengan menggunakan pompa sirkulasi LCGO, dialirkan ke rich oil/lean oil heat exchanger, didinginkan di absorber lean oil cooler dan di lean oil trim cooler untuk kemudian dialirkan ke absorber sebagai lean oil (dengan menggunakan flow controller).
d. Residence Time reaksi thermal cracking salah satunya merupakan fungsi waktu, yaitu residence time. f. Combined Feed Ratio/CFR Combined Feed Ratio/CFR didefinisikan sebagai volume dari fractionator bottoms (fresh feed + recycle; atau total flow pass coking heater) dibagi dengan volume fresh feed. Combined feed ratio dapat divariasikan dengan mengatur kecepatan penarikan gas oil (LCGO atau HCGO)
Hydrogen Production Unit (HPU) menggunak proses steam/hydrocarbon reforming . HPU bertujuan untuk : - hydrotreating - hydrocracking
Spesifikasi produk gas HPU yang menggunakan CO2 absorber/benfield system adalah sebagai berikut : Hydrogen : 97 % vol (minimum). Methane : 3 % vol (maksimum). CO & CO2 : 30 ppm (maksimum). Basic nitrogen : 0,1 ppm (maksimum). Elemental nitrogen : nil. Sulfur : nil. Sedangkan spesifikasi produk gas HPU yang menggunakan PSA adalah sebagai berikut : Hydrogen : 99,9% mol (minimum). Carbon monoxide : 70 ppm mol (maksimum). Nitrogen : 1000 ppm mol (maksimum). Methane + CO2 : 25 ppm mol (maksimum).
4. Tube expansion
Pada dasarnya setiap material tube akan mengalami pemuaian apabila tube tersebut menerima panas. Apabila
terjadi pemuaian (tube expansion) melebihi daya muai material tube, maka material tube tersebut akan mengalami kerusakan (creep).
Istilah-istilah
Methane slip Methan content; kandungan methane pada produk gas hydrogen. Space velocity Adalah flow rate (m3/jam) dibagi volume katalis (m3). Satuannya 1/jam. STP Standard Temperatur Pressure, yaitu kondisi standard, temperature 15,6 oC dan tekanan 1 atmosfer. Temperature runaway Keadaan dimana temperatur bed katalis suatu reaktor naik secara tiba-tiba dengan cepat melebihi batasan yang diperbolehkan sehingga tidak dapat dikendalikan. Proses kenaikan temperatur yang sangat mendadak ini melebihi batasan maksimum temperatur disain dan batasan maksimum T (peak temperature inlet temperature) disain.