Вы находитесь на странице: 1из 19

16316

316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316
316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316
316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316
316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316
316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316
316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316
316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316
316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316
316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316
316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316
316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316
316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316
316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316
316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316
316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316
316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316
316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316
316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316
316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316
316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316
316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316
316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316
316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316316
3163163163163BAB VIII
KESETIMBANGAN KIMIA

Keadaan Kesetimbangan
Fakta menunjukkan bahwa banyak reaksi yang dapat berlangsung se-
cara reversibel atau bolak balik.

163 W
Misalnya campuran antara Nitrogen, N2 dan hidrogen, dengan per-
bandingan 1 : 3 pada suhu kamar tidak dapat berlangsung, tetapi bila campu-
ran tersebut dipanaskan pada 200oC dan tekanan 30,4 kPa serta adanya katal-
isator ternyata N2 dan H2 dapat bereaksi dengan cepat membentuk NH3.
N2(g) ( 3H2(g) + 3NH3(g)
Demikian juga pada suhu kamar NH3 tidak dapat diuraikan N2 dan H2,
tetapi NH3 dipanaskan 200oC dan tekanan 30,4 kPa serta adanya katalisator
akan teruraikan menjadi N2 dan H2.
2NH3(g) ( N2(g) + 3H2(g)
berdasarkan hasil percobaan baik reaksi antara N2 dan H2 maupun pe-
ruraian NH3 pada kondisi tersebut konsentrasi reaktan dan produk menjadi
konstan setelah campuran mengandung 67,6% NH3 dan 32,4% terdiri dari N2
dan H2. Kemudian timbul pertanyaan apakah kedua reaksi tersebut berhenti
setelah campuran mengandung NH3 sebanyak 67,6%?.
Mengingat bahwa pada suhu dan tekanan tersebut N 2 dan H2 dapat
bereaksi menjadi NH3 dan sebaliknya NH3 juga dapat terurai menjadi N2 dan
H2, fakta tersebut menunjukkan bahwa reaksi antara N 2 dan H2 pada kondisi
tertentu dapat berlangsung bolak balik. Hal ini dapat diterangkan bahwa pada
reaksi antara N2 dan H2 mula-mula berlangsung cepat dan konsentrasi N2 dan
H2 makin berkurang, sedang konsentrasi NH3 makin bertambah. Oleh karena
itu NH3 yang terbentuk mula-mula akan terurai kembali dengan lambat dan
lama kelamaan menjadi cepat hingga pada suatu saat setelah campuran men-
gandung NH3 sebanyak 67,6% kecepatan terbentuknya NH3 sama dengan ke-
cepatan terbentuknya kembali N2 dan H2 sehingga banyaknya masing-masing
komponen menjadi tetap.
Demikian juga pada fakta kedua, kecepatan terurainya NH 3 mula-mula
cepat tetapi lama kelamaan makin berkurang karena konsentrasi NH 3 makin
berkurang. Sebaliknya N2 dan H2 yang terbentuk makin banyak, maka N2 dan
H2 akan bereaksi kembali membentuk NH3 dengan kecepatan yang makin
bertambah. Pada suatu saat kecepatan terurainya NH3 sama dengan kecepatan

164mi
terbentuknya kembali NH3 sehingga banyaknya masing-masing komponen
menjadi tetap.
Jadi reaksi tersebut dapat berlangsung bolak-balik atau reversibel yang
pada suatu ketika kecepatan terbentuknya produk sama dengan kecepatan ter-
bentuknya kembali reaktan, sehingga konsentrasi produk dan reaktan keli-
hatan tetap.
Suatu reaksi kimia dimana kecepatan terbentuknya produk sama den-
gan kecepatan terbentuknya kembali reaktan dikatakan reaksi tersebut dalam
keadaan setimbang.
Hubungan antara kecepatan reaksi dan waktu pada sistem kesetimban-
gan kimia N2(g) + 3H2(g) ( 2NH2(g) dapat digambarkan sebagai berikut:
ley Publish

ng. Company,
Amst

rdam, 1976.

Nar
ito, dk
Gambar .8.1. Hubungan antara kecepatan dan waktu reaksi
3H2(g) + N2(g) ( 2NH3(g)

Hukum Kesetimbangan san Tgan


Harga tetapan kesetimbangan suatu reaksi kimia ditentukan dari hasil
percobaan. Misalnya tetapan kesetimbangan reaksi:
3H2(g) + N2(g) ( 2NH3(g)
Ditentukan dengan mencapurkan N2 dan H2 dengan berbagai per-
bandingan pada suhu 500oC. Dari hasil percobaan diketahui bahwa setelah
reaksi tersebut mencapai kesetimbangan konsentrasi masing-masing gas
seperti tertera pada tabel berikut:
Tabel 1. Hasil reaksi kesetimbangan
N2(g) + 3H2(g) ( 2NH3(g) pada 500oC

165 W
Konsentrasi (mol dm-3) EMBED Equation.3
Percobaan (H2) (N2) (NH3)

1 1,150 0,70 1,23 x 10-2 5,98 x 10-2


2 0,500 1,00 8,66 x 10-2 6,00 x 10-2
3 1,35 1,15 4,12 x 10-2 6,00 x 10-2
4 2,43 1,85 1,27 6,08 x 10-2
5 1,47 0,750 3,76 x 10-2 5,93 x 10-2
Rata-rata 66,00 x 10-2

Sumber: Brady J.E dan Humiston, G.R, General Chemistry Principle and
Structure, 1986, hal. 513.
Data tersebut mekonsentrasi NH3 pangkat dua dibagi dengan hasil kali
konsentrasi N2 dan konsentrasi H2 pangkat tiga pada berbagai percobaan pada
suhu tetap adalah tetap.
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada reaksi kese-
timbangan yang berlangsung pada suhu tetap hasil kali konsentrasi produk
pangkat koefisien reaksi dibagi dengan hasil kali reaktan pangkat koefunyai
harga yang tetap.
Untuk reaksi secara umum:
aA + bB ( cC + etimbangan dapat dinyatakan:
EMBED Equati tersebut disebut hukum kesetimbangan dan karena KC
pada suhanya tetap maka disebut ketetapan kesetimbangan.
Untse gtan dan produk dapat dinyatakan dengan tekanan parsial,
karena tekanan parsial sebanding dengan konsentrasi molar maka untuk
reaksi tersebut dinyatakan:
PCl3(g) + Cl2(g) ( PCl5(g)
EMBEHubungan KC dan KP
Untuk gas ideal berlaku PV = nRT.

Karena EMBED Equation.3 = kosentrasi, maka jika

166mi
n
Konsentrasi = EMBED Equation.3 C  = C, sehingga
V
P = CRT
Untuk reaksi:
aA + bB ( cC + dD

PCc PDd
EMBED Equation.3 K P  a
PA PBb
Apabila A, B, C dan D dianggap gas ideal, maka:

(C ) c ( RT ) c ( D) d ( RT ) d
EMBED Equation.3 K P 
( A) a ( RT ) a ( B) b ( RT ) b

(C ) c ( D) d ( RT ) c  d
EMBED Equation.3 K P 
( A) a ( B) b ( RT ) a b
KP = KC x (RT)(c+d) – (a-b)
atau
KP = KC x (RT)( ng
dimana:
ng = jumlah koefisien produk-jumlah koefisien reaktan pada fase
gas

Misalnya untuk reaksi:


H2(g) + Cl2(g) ( 2HCl(g)

( HCl ) 2
EMBED Equation.3 K P  xRT 22
( H 2 )(Cl 2 )
KP = KC
Makna tetapan kesetimbangan
Secara kuatitatif tetap kesetimbangan dapat ditentukan dengan
percobaan. Salah satu cara yaitu dengan mengukur konsentrasi reaktan
dan produk pada suhu tertentu.

167 W
Sebaliknya tanpa mengukur besarnya konsentrasi reaktan maupun
produk jika harga KC dan KP untuk reaksi kesetimbangan tertentu pada
suhu tertentu diketahui, harga tersebut secara kualitatif dapat memberikan
informasi apakah reaksi tersebut berlangsung secara sempurna. Misalnya
untuk reaksi:
2H2O(g) ( 2H2(g) + O2(g)
Pada suhu 25oC mempunyai harga KC = 1,1.10-81. Harga KC terse-
but menunjukkan bahwa pada suhu 25oC H2O(g) yang terurai sangat tak ter-
hingga sedikitnya, sehingga jumlah produk sangat jauh lebih kecil dari-
pada reaktan atau boleh dikatakan pada suhu 25oC H2O(g) tidak mengalami
peruraian.
Sedangkan untuk reaksi:
2SO2(g) + O2(g) (2SO2(g)
Pada suhu 25oC mempunyai harga KC = 7,0.1023. harga KC tersebut
menunjukkan bahwa pada suhu 25oC SO2 dapat bereaksi sempurna dengan
O2 membentuk SO3.

Termodinamika dan kesetimbangan kimia


Secara teoritis reaksi kimia dapat berlangsung ke arah balik, namun
gaya penggerak reaksi dapat cenderung untuk menuju ke suatu arah saja
karena ke arah balik sangat tak terhingga kecilnya sehingga tidak dapat
diukur. Gaya penggerak reaksi kimia disebut perubahan energi bebas yang
menyertai reaksi tersebut. Jadi perubahan energi bebas yang menyertai suatu
reaksi kimia merupakan ukuran kecenderungan ke arah mana reaksi tersebut
akan berlangsung.
Menurut hukum Termodinamika suatu proses akan berjalan secara
spontan apabila perubahan energi bebasnya ((G) adalah negatif.
Hubungan antara perubahan antara energi bebas ((Go) dengan posisi
kesetimbangan kimia dapat digambarkan sebagai berikut:

168mi
Gambar tersebut menunjukkan bahwa pada posisi kesetimbangan en-
ergi bebas reaktan sama dengan bebas produk, sehingga perubahan energi be-
bas ((G) = 0.

. Ki
m

ia Dasar. FPMIPA-
UGM, Y
1986. ro gyakart
rtington. J.J, MBE a
P Dsc
Gambar 8.2. Hubungisi kesetimbangan

Kemudian hubungan antara (G dengan kesetimbangan dapat


dijabarkan sebagai berikut: Q
Dimanaase gas adalah hasil kali tekanan parst koefisien reaksi dengan
hasil kali parsial reaktan pangkat koefisien reaksi, sedang untuk reaksi
dalam larutan Q adalah hasil kali konsentrasi produk pangkat koefisien
reaksi dengan hasil kali konsentrasi reaktan pangkat koefisien reaksi.
Untuk reaksi secara umum:
aA + bB ( cC + dD

(G = EMBED Equation.3

Pada saat kesetimbangan reaktan dan produk mempunyai energi bebas


sama atau (G = 0, sehingga:

oPCc PDd
0 = EMBED Equation.3 G  RT ln a b
PA PB

PCc PDd
(G = EMBED Equation.3  RT ln a b
o

PA PB

169 W
Karena pada saat kesetimbangan:
PCc PDd
EMBED Equation.3 a b = KP
PA PB
Maka:
(Go = RT ln dalam larutan:
(Go = RT ln KC
Harga KP dan KC pada persamaan tersebut disebut tetapan kesetimbangan
termodinamika.
Contoh soal:
Tentukan harga tetapan kesetimbangan termodinamika untuk reaksi:
2NO(g) + O2(g) ( 2NO2(g)
Pada suhu 25oC jika diketahui (Go NO(g) = 86,8 kJ mol-1 dan (Gof NO2(g)
= 51,9 kJ mol-1
Penyelesaian:
Pada keadaan setimbang
(Go = RT ln KP
(Go = 2(Gof NO2(g) - 2(Gof NO(g) - 2(Gof O2(g)
(Go = 2 mol x 51,9 kJ mol-1 - 2 mol x 86,8 kJ mol-1
(Go = -69,8 kJ

ln KP = EMBED Equation.3

ln KP = 28,2
KP = 1,866 x 1012
Harga KP yang jauh lebih besar daripada 0 tersebut juga menunjukkan
bahwa reaksi pada suhu 25oC NO beraksi sempurna dengan O
Apabila padangan
2NO2(g) ( N2O4(g)
(Ho = -56,9 kJ dan (So = -175 JoK-1
Tentukan harga Kp pada suhu 125oC!
Penyelesaian:
Menurut hukum termodinamika pada suhu 25oC

170mi
(Go = (Ho - T(So
pada suhu selain 25oC dinyatakan:
(G’ = (H’ - T(S’
Karena harga (H dan (S sedikit sekali terpengaruh oleh suhu, maka
dengan asumsi bahwa (H dan (S tidak tergantung pada suhu (H’ = (Ho
dan (S’ = (So sehingga:
(Go = (Ho - T(So
(G’ = -56900 J – (398 oK)(-175 JoK-1)
(G’ = 12750 J

ln KP = EMBED Equation.3

 12750
ln KP = EMBED Equation.3   3,853
8,314 x 398
KP = 2,12 x 10-1

Harga KP tersebut lebih kecil dari 1 menunjukkan bahwa pada suhu


125oC reaksi tersebut cenderung berlangsung ke arah terbentuknya
NO2.

Kesetimbangan Heesetimbangan yang telah dibahas sebelumnya adalah


merupakan kgen karena zat terselibat dalam reaksi tersebut mempunyai fase
sama. Suatu sistem kesetimbangan kimia di mana zat-zat yang terlibat dalam
reaksi mempunyai fase yang berbeda disebut sistem kesetimbangan heterogen.
Misalnya reaksi dekomposisi NaHCO3(g) merupakan kesetimbangan se-
bagai berikut:
2NaHCO3(g) ( Na2CO3(s) + CO2(s) + CO2(g) + H2O(g)

Hukum kesetimbangan reaksi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

EMBED Equation.3

171 W
Karena konsentrasi Na2 CO3(s) dan NaHCO3(s) tetap maka:

(Na 2 HCO 3 (s) ) 2 


xK C  (CO2( g ) )( H 2 O( g ) )
EMBED Equation.3 (Na 2 CO 3 (s) )
K C"
Atau
(CO2(g))(H2O(g)) x (RT)+2
Jadi pada kesetimbangan heterogen harga tetapan kesetimbangan tidak
mengekspresikan zat dalam fase padat.
Apabila kesetimbangan dinyatakan dengan KP
KP = PCO2(g) x PH2O(g)
Atau
KP = (CO2(g)) (H2O(g)) x (RT)+2

Contoh soal:
Tentukan harga KC dan KP untuk kesetimbangan
H2O(g) ( H2O(g)
Pada suhu 25oC, jika tekanan uap air di udara pada suhu 25oC = 3,17 kPa.
Penyelesaian:
KP = P H2O(g) = 3,17 kPa
KC = KP x (RT)-ng
KC = 3,17 kPa x (8,314 dm3 kPa mol-1 oK-1) (298oK-1)
KC = 1,28 x 10-3 mol dm-3
Contoh kesetimbangan heterogen yang lain:
CaCO3(s) ( CaO(s) + CO2(g)
C(s) + O2(g) ( 2CO(g)
CuSO4.5H2O(s) ( CuSO4.3H2O(s) + 2H2O(g)

Pada suhu 25oC dekomposisi CuSO4.5H2O mengalami kesetimbangan pada


tekanan 7,8 mmHg. Karena tekanan uap air di udara sekitar 8 – 12 mmHg,
maka jika hidrat tersebut dibiarkan di udara tidak akan kehilangan air, tetapi

172mi
sebaliknya CuSO4.3H2O dibiarkan di udara akan mengikat uap air di udara
sehingga mencapai kesetimbangan.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesetimbangan Kimia


Menurut prinsip Chatelier apabila pada sistem kesetimbangan dinamis
ada daktor yang mempengaruhi maka untuk mengurangi pengaruh tersebut,
sistem kesetimbangan akan berubah hingga mencapai kesetimbangan kembali.
Pengaruh perubahan konsentrasi reaktan atau produk
Misalnya pada sistem kesetimbangan:
H2(g) + I2(g) (2HI(g)
Setiap perubahan konsentrasi reaktan maupun konsentrasi reaktan
terhadap kesetimbangan tersebut akan menyebabkan sistem menjadi tidak
setimbang, sehingga akan terjadi pergeseran kesetimbangan hingga sistem
menjadi setimbang kembali.
Apabila ke dalam sistem kesetimbangan tersebut ditambahkan H2
maka I2 dalam sistem akan bereaksi dengan H2 hingga HI menjadi lebih
banyak. Setelah terjadi kesetimbangan kembali konsentrasi HO menjadi
lebih besar dari na itu dapat dikatakan bahwa penambahan konsentrasi
reaktan pada sistem kesetimbangan tersebut menyebabkan kesetimbangan
berge atau ke arah produk.
Sebaliknya apabila ke dalam sistem tersebut ditambahkan HI maka
kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri atau ke arah reaktan.
Pengaruh perubahan konsentrasi terhadap sistem kesetimbangan
kimia ditinjau dari hukum kesetimbangan dapat diterangkan sebagai
berikut:
Misalnya untuk sistem kesetimbangan:
2SO2(g) + O2(g) (2SO3(g)

EMBED Equation.3

173 W
Apabila ke dalam sistem tersebut ditambah SO2 maka (SO2(g)) men-
jadi lebih besar, sehingga apabila setelah ditambah SO2:

( S 3 g  ) 2
EMBED Equation.3  KC
( S 2 g  ) 2 (  g  )
Maka :
KC’ < KC
Karena pada suhu tetap harga KC juga tetap maka agar KC’ = KC
konsentrasi SO2 harus diperkecil atau kesetimbangan digeser ke arah pem-
bentukan SO3.
Proses demineralisasi dan remineralisasi Ca5(PO4)3OH(s) yang ter-
dapat pada emailMillan
try. Mac gigi merupakan salahLondon,
And Co, Limt, satu contoh
1953.penggunaan hukum de
Chatelier.
Pudjaa

try. Mac Millan And Co, Limt, London, 1953.

Pudjaa
Pada gigi yang sehar terdapat kesetimbangan zat seperti di atas,
tetapi apabila gigi mengabsorbsi dan gula mengalami fermentasi, maka ke-
setimbangan akan terganggu karena H+ akan beraksi dengan OH- memben-
tuk H2O dan ion PO43- akan menyebabkan HPO42. Berkurangnya ion OH-
dan ion PO43- akan menyebabkan Ca5(PO4)3OH- yang larut lebih
banyak, sehingga gigi menjadi rusak. Fluorida dapat mencegah kerusakan
gigi karena dapat menggantikan OH- dalam Ca5(PO4)3OH terbentuknya
Ca5(PO4)3F, sangat resisten terhadap asam.

Pengaruh perubahan suhu


Telah dijelaskan bahwa harga tetapan kesetimbangan adalah tetap
pada suhu tetap, sehingga perubahan suhu dapat mempengaruhi sistem ke-
setimbangan.

174mi
Berdasarkan prinsip de Chatelier apabila dalam sistem kesetimban-
gan suhu dinaikkan maka kesetimbangan akan begian yang menyerap
panas.
Misalnya apda isstem ksetimbangan:
N2(g) + 2O2(g) ( 2NO(g) – 10 ,397 kJ
Apabila suhu dinaikkan kesetimbangan akan bergeser ke arah
pembentukan NO.
Secara umum apabila pada sistem kesetimbangan endoterms suhu
dinaikkan kesetimbangan akan bergeser ke arah terbentuknya produk,
sebaliknya bila pada kesetimbangan eksoterm suhu dinaikkan
kesetimbangan akan bergeser ke arah reaktan.
Hubungan antara tetapan kesetimbangan dengan suhu dapat
dinyatakan dengan persamaan:

EMBED Equation.3

Untuk reaksi yanoter) + (Ho + O2(g) ( 2SO3(g) (Ho = -198 kJ


Kenaikkan suhu akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke
arah kiri. Atau harga K akan turun jika suhu naik sedang untuk reaksi
endotermis harga K akan naik jika suhu dinaikkan.
Contoh soal:
Perubahan entalpi standar, (Ho pada reaksi berikut:
2NO2(g) + O2(g) ( 2NO2(g)
Adalah –113 kJmol-1 dan tetapan kesetimbangan pada suhu 25 oC =
1,6.1012. tentukan harga KP pada suhu 125oC.
Penyelesaian:

EMBED Equation.3

KP 2 113000  398  298 


EMBED Equation.3 ln   
1,6 x1012 8,314  398 x 298 

175 W
KP 2
EMBED Equation.3 ln  11,4596
1,6 x1012
KP 2
EMBED Equation.3  94807,139
1,6 x1012
KP = 1,9254 x 10-8
Pengaruh perubahan tekanan dan volume
Pada suhu tetap perubahan volume sistem akan menyebabkan
perubahan tekanan. Menurut hukum Boyle kenaikan tekanan eksternal
sistem akan menyebabkan volume sistem berkurang.
Karena tekanan gas disebabkan oleh tumbukan molekul-molekul
gas terhadap dinding vesel, maka bila jumlah molekul lebih banyak
tekanan akan lebih besar.
Sehingga pada kesetimbangan:
N2(g) + 3H2(g) ( 2NH3(g)
Apabila tekanan gas diperbesar kesetimbangan akan bergeser ke
arah kanan (ke arah yang jumlah molekulnya leih kecil). Atau bila para
kesetimbangan kimia volume dikecilkan kesetimbangan akan bergeser ke
arah yang jumlah molekulnya lebih kecil. Secara matematika dapat
dibuktikan akan sistem kesetimbangan seperti berikuti:
N2(g) + I2(g) ( 2HI(g)
Baik perubahan tekanan maupun perubahan volume tidak akan
merubah letak kesetimbangan.
Pengaruh penambahan katalisator
Pada bab sebelumnya dijelaskan bahwa pengaruh katalisator pada
reaksi kimia adalah menurunkan energi pengaktivan atau mengurangi ring
har reaksi berlangsung lebih cepat.
Pada sistem kesepenambahan katalisator tidak mempengaruhi po-
sisi kesetimbangan, melainkan hanya mempercepat tercapainya kesetim-
bangan.

176mi
Beberapa Contoh Perhitungan
Pada suhu 25oC suatu campuran kesetimbangan:
N2(g) O4 ( 2NO2(g)
Tentukan harga: KP, KC dan (Go 298.
Bila pada saat kesetimbangan tekanan total = 85,5 kPa dan tekanan parsial
N2O4 = 57,0 kPa.
Penyelesaian:
Tekanan parsial NO2 = PNO2 = Ptotal - PN2O4

EMBED Equation.3

(28,5 k Pa) 2
EMBED Equation.3 K P  = 14,25 kPa
57,0 kPa

KC = KP x (RT)-(ng = KP x (RT)-1
EMBED Equation.3
KP 14,25 kPa
KC  
RT 8,314 k .Pa.dm 3 mol 1 K 1 (298 K )
KC = 5,75 x 10-3 mol dm-3
Pada saat kesetimbangan (G = 0, sehingga:
(Go = -RT ln KP
(Go = -8,314 k Pa dm3 mol-1K-1 x (298oK) ln 14,25
(Go = -8,314 k Pa dm3 mol-1 x 298 ln 14,25
(Go = -2477,572 k Pa dm3 mol-1 x ln 14,25
(Go = -6582,306 k Pa dm3 mol-1
(Go = -6,582 kJ

timbangan kim) ( CO(g) + H2O(g mempunyai harga KC = 0,771. Bila


1 mol H2 dan 1 mol CO2 dimasukkan dalam vesel yang volumenya 5,0

177 W
dm3 kemudian dibiarkan beraksi, tentukan konsentrasi masing-masing
komponen pada keadaan setimbang.
Penyelesaian:
Misalnya perubahan konsentrasi H2 = x M
Konsentrasi Perubahan Konsentrasi
Mula-mula Konsentrasi Kesetimbangan
(H2(g)) 0,2 M xM (0,2 – x) M
(CO2(g)) 0,2 M xM (0,2 – x) M
(CO(g)) 0 xM xM
(H2O(g)) 0 xM xM

EMBED Equation.3

2
= EMBED Equation.3
(0,2  x ) 2
KC = 0,771
x
EMBED Equation.3  0,0770  0,87807
0,2  x
x -0,87807 x + 0,175614
x = 0,0935
Jadi pada saat kesetimbangan
(CO(g)) = 9,35.10-2 M
(H2O(g)) = 9,35.10-2 M
(H2(g)) = 1,065.10-1 M
(CO2(g)) lam ruang yang volumenya 1 dm 3 pada suhu 25oC terdapat
kesetimbang) ( 2HI(g)
Dengan konsentrasi pada kesetimbanga:
(H2) = 0,001 M
(I2) = 0,025 M
(HI) = 0,022 M

178mi
Tentukan konsentrasi H2, I2 dan HI yang baru bila ke dalam sistem
tersebut ditambahkan 0,0005 moan: la-monsentrasi
Konsen-
trasi
Kesetim-
bangan
(H2(g)) 0,001 M xM (0,001 – x) M
(I2(g)) (0,025+0,0065)M xM (0,0255 – x) M
(HI(g)) 0,022 M xM (0,022 + 2 x) M

EMBED Equation.3

Setelah kesetimbangan yang baru KC harus = 19,36.


Sehingga:

(0,022  2 x) 2
EMBED Equation.3  19,36
(0,001  x)(0,025  x)
0,000484 + 0,088 + 4x2 = 19,36 (x2 – 0,0265x + 0,0000255)
0,000484 + 0,088 x + 4x2 = 19,36 x2 – 0,51304 + 0,00049368
15,36 x2 – 0,60104 x + 0,00000968 = 0
x2 – 0,0391 x + 0,00000063 = 0
EMBED Equation.3

0,391  0,00152881  0,00000252


x
2
0,391  0,00152629
EMBED Equation.3 x 
2
0,391  0,03907
EMBED Equation.3 x 
2
x1 = 0,039085 (tidak mungkin)

179 W
x2 = 0,000015
Setelah tercapai kesetimbangan yang baru:
(H2(g)) = (0,001 – 0,000015) = 0,000985 M
(I2(g)) = (0,0255 – 0,000015) = 0,025485 M
(HI(g)) = (0,022 – 0,000030) = 0,02203 M

180mi
DAFTAR PUSTAKA

Brady, J.E Dan G.E. Humiston, General Chemistry Priciples And Structure. John
Wiley & Sons, New York, 1986.

Hiskia Achmad. Wujud Zat Cair dan Kesetimbangan. ITB, Bandung. 1983.

____________, Stokiometri Energitika Kimia. ITB, Bandung. 1983.

Keenan, Kleinfelter. University Chemistry. Addison Wesley Publishing, Inc, Am-


sterdam.

Mahan,

181 W

Вам также может понравиться